Tautan-tautan Akses

Pemerintah Berusaha Tingkatkan Pemeriksaan Metode PCR


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID–19 Achmad Yurianto. (Foto: @BNPB_Indonesia)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID–19 Achmad Yurianto. (Foto: @BNPB_Indonesia)

Ratusan kasus baru COVID-19 muncul setiap harinya di Tanah Air. Untuk menekan laju penyebaran virus, pemerintah menargetkan pemeriksaan dengan metode PCR (polymerase chain reaction) atau "reaksi berantai polimerase", sebanyak 10.000 sampel per hari.

Juru bicara penanganan virus Corona Dr Achmad Yurianto kembali melaporkan penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air. Rabu (15/4) tercatat ada 297 kasus baru. Total penderita virus corona sampai berita ini dilaporkan mencapai 5.136.

Pasien yang telah pulih terus bertambah. Sebanyak 20 pasien sudah diperbolehkan pulang, sehingga total pasien yang sudah sembuh adalah 446 orang. Korban jiwa masih terus berjatuhan. Sepuluh pasien tidak mampu melawan virus Covid-19 ini. Angka kematian pun terus merangkak naik menjadi 469 orang.

Yuri melaporkan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) mencapai 165.549, sementara jumah pasien dalam pengawasan (PDP) 11.165. Ia mengatakan pemerintah menargetkan untuk meningkatkan pemeriksaan dengan metode real time PCR (polymerase chain reaction) sebanyak 10.000 sampel per hari. Menurutnya, banyak yang harus dilakukan untuk mengejar target ini, termasuk mengaktifkan 78 dari 32 laboratorium yang sudah dipersiapkan.

“Ini bukan hanya harus meningkatkan jumlah mesin, tapi juga jumlah reagen, SDM, juga sistem terkait dengan zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke labolatorium uji,” ujar Yuri dalam telekonferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/4).

Untuk mengejar target ini, Gugus Tugas Penanganan Virus Corona juga telah mendatangkan lagi 150.000 reagen PCR. Yuri mengatakan bahwa reagen tersebut akan segera didistribusikan ke laboratorium-laboratorium yang sudah menjadi jejaring dalam pemeriksaan Covid-19.

“Konversi alat tes cepat molekuler, yang selama ini ada sudah dimiliki sejumlah lebih dari 900 mesin, dan ada 305 mesin yang bisa dikonversi untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 telah kita siapkan,” jelasnya.

Sampai saat ini, pihaknya telah memeriksa 36.000 spesimen yang tersebar di 196 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Yuri juga menyampaikan bahwa sebanyak 800 rumah sakit, termasuk milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, TNI/Polri, dan swasta, telah melaksanakan layanan perawatan untuk penderita Covid-19. Selain itu, Gugus Tugas juga menyiapkan rumah sakit darurat seperti Rumah Sakit Wisma Atlet dengan daya tampung 2.000 tempat tidur dan Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang dengan daya tampung 400 tempat tidur.

“Daya tampung yang kita miliki lebih dari 4.000 tempat tidur, dan juga telah disiapkan rumah sakit-rumah sakit darurat, sebagai rumah sakit-rumah sakit lini pertama untuk penanganan kasus-kasus ringan hingga sedang,” tambah Yuri. [gi/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG