Tautan-tautan Akses

Dokter dan Keluarganya di Yogya Terpapar Corona


RSUP dr Sardjito memperketat protokol kunjugan. (Foto: Humas Sardjito)
RSUP dr Sardjito memperketat protokol kunjugan. (Foto: Humas Sardjito)

Seorang dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit di Yogyakarta dinyatakan positif terinfeksi virus corona dua pekan lalu. Kali ini, istri dan anak dokter itu juga dinyatakan positif dan telah menjalani perawatan di rumah sakit.

Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 DI Yogyakarta, Berty Murtiningsih membenarkan kasus itu. Istri dan anak dokter tersebut, dipastikan positif virus corona dan menjadi kasus nomor 70 serta 71 di DIY.

Selain itu, Berty juga menyebutkan ada 35 pasien positif yang masih dalam perawatan sampai saat ini, disamping 688 Pasien Dalam Perawatan (PDP).

Dokter dan Keluarganya di Yogya Terpapar Corona
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:28 0:00

“Kondisi pasien positif pada umumnya baik dan sedang. Tetapi untuk menentukan kesembuhan tidak hanya dari segi fisik tetapi juga hasil laboratorium diperoleh negatif dua kali. Ada beberapa hasil evaluasi yang masih negatif dan positif dalam satuan waktu pengambilan sampel, maka masih disimpulkan sebagai kasus positif atau belum sembuh,”ujarnya menambah keterangan.

Hingga Selasa (21/4), DIY mencatatkan 72 kasus positif dengan 30 sembuh dan 7 meninggal. Laboratorium masih menyelesaikan 216 sampel usap tenggorokan, dan 14 pasien meninggal ketika hasil uji sampel ini belum mereka terima, sehingga total ada 21 kematian.

Dokter ini dinyatakan terpapar virus corona dari pasien yang ditanganinya. Sebelum ini, seorang dokter di Kota Yogyakarta juga dinyatakan positif corona pada 17 April 2020 setelah tertular dari pasien yang ditangani. Satu dokter yang lain juga dinyatakan positif, dengan dugaan tertular dari suaminya yang baru saja pulang dari Jakarta. Keluarga dokter ini telah menjalani isolasi dan sedang menunggu hasil usap tenggorokan mereka.

Warga melintas di depan baliho ucapan terima kasih untuk tenaga medis di Yogyakarta. (Foto:VOA/Nurhadi)
Warga melintas di depan baliho ucapan terima kasih untuk tenaga medis di Yogyakarta. (Foto:VOA/Nurhadi)

Sebelum ini, tiga dokter dan satu perawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dua dokter telah selesai menjalani perawatan, sedangkan satu dokter dan perawat masih dalam pemantauan. Mereka dinyatakan mampu untuk melakukan isolasi, termasuk memperhatikan kesehatan diri sendiri.

Karena kejadian tersebuta, RSUP dr Sadjito kini memperketat protokol layanan yang mereka berikan. Setiap pasien dan pengantar di rumah sakit ini harus mengenakan masker. Pengawasan dan pengukuran suhu tubuh juga dilakukan. Menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito, Banu Hermawan, jika menunjukkan gejala yang mengarah ke corona, siapapun akan langsung diarahkan ke poli khusus corona yang sudah disediakan.

Pihak rumah sakit juga meminta seluruh pasien yang datang untuk bersikap jujur dalam memberikan data awal.

“Ini yang melatarbelakangi, adanya kewajiban kita saat ini harus melakukan skrining ketat terhadap setiap pengunjung rumah sakit, baik pasien yang mau periksa maupun pengunjung yang lainnya. Kami ingin melindungi tenaga medis yang ada di rumah sakit mini sebagai garda terdepan melawan COVID-19, jangan sampai tertular oleh pasien yang tidak jujur,” ujar Banu Hermawan.

Rumah sakit terbesar di DIY ini juga sedang melakukan peningkatan kapasitas ruang untuk menambah layanan terkait virus corona. Banu menambahkan, pihaknya berharap tidak akan ada lagi persoalan ruangan penuh di masa depan.

“Jangan sampai kita kehabisan fasilitas tempat. Jangan sampai tenaga medis kita kelelahan. Mohon partisipasi dari masyarakat untuk terus menjaga diri, tidak pergi kemana-mana, dan pakailah masker,” tambah Banu.

Kerumunan Akan Dibubarkan

Yogyakarta sendiri belum akan mengajukan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah pusat. Pekan-pekan awal munculnya kasus Corona di DIY, warga cukup disiplin dengan tidak banyak pergi ke luar rumah. Suasana kota Yogya bahkan sangat sepi ketika itu.

Namun, memasuki April 2020, pelan-pelan aktivitas masyarakat kembali terlihat. Jalan-jalan terisi kendaraan, begitupun tempat menikmati kuliner.

Becak motor melintas di Tugu Yogya yang mulai ramai oleh lalu lintas. (Foto: VOA/ Nurhadi)
Becak motor melintas di Tugu Yogya yang mulai ramai oleh lalu lintas. (Foto: VOA/ Nurhadi)

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X rupanya terusik dengan perkembangan ini. Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, Sultan meminta dilakukan tindakan lebih tegas.

“Bapak Gubernur menekankan untuk Satpol PP bersama TNI dan Polri, meningkatkan upaya-upaya untuk membubarkan kerumunan-kerumunan yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun kabupaten dan kota, karena itu perlu koordinasi dan kerjasama dengan Satpol PP, TNI dan Polri,” ujar Biwara.

Biwara juga menambahkan, DIY sudah menerima 14.400 Rapid Diagnostic Test (RDT) dari pemernitah pusat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.200 telah dibagikan ke sejumlah instansi. Mereka yang menerimanya adalah 30 rumah sakit rujukan, Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Kantor Kesehatan Pelabuhan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas di kabupaten dan kota.

Lebih detil dijelaskan, dari 13.200 RDT yang didistribusikan, telah dilakukan tes sebanyak 3.059. dari jumlah tersebut, diketahui 2.973 sampel negatif, 47 positif dan terjadi kesalahan sebanyak 39.

“Ini digunakan untuk tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien dan kontak tracing kasus yang ada di seluruh wilayah. Prioritas lainnya adalah para pendatang dari luar daerah, terutama yang berasal dari episentrum COVID-19,” tambah Biwara. [ns/ab]

XS
SM
MD
LG