Filipina memprotes pernyataan China bahwa wilayah yang diklaim Manila di Laut China Selatan yang disengketakan adalah wilayah China. Filipina juga memprotes China karena kapal angkatan lautnya mengarahkan senjata dengan pengontrol radar ke kapal angkatan laut Filipina, kata menteri luar negeri negara itu, Rabu (22/4).
Langkah agresif China baru-baru ini di jalur perairan yang disengketakan itu selagi dunia memerangi pandemi virus corona telah dikecam oleh negara-negara Asia Tenggara yang juga mengklaim wilayah sama dan juga oleh Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. mengatakan di Twitter bahwa dua protes diplomatik diterima oleh Kedutaan Besar China di Manila, Rabu malam.
China telah mendeklarasikan satu bagian dari wilayah yang diklaim oleh Filipina sebagai bagian dari provinsi Hainan paling selatan, kata Locsin, seraya menambahkan bahwa “senjata yang dituntun radar” diarahkan ke kapal angkatan laut Filipina di perairan Filipina.
Tindakan itu merupakan “pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Filipina,” kata Locsin.
China baru-baru ini mengumumkan pembentukan dua distrik untuk mengelola dua kelompok pulau dan terumbu karang yang disengketakan di Laut China Selatan untuk memperkuat
klaimnya atas hampir seluruh jalur perairan itu, di antara yang tersibuk di dunia. Satu distrik dilaporkan meliputi kepulauan Paracel dan yang lainnya mencakup yurisdiksi atas Spratly, wilayah yang paling diperebutkan di perairan strategis itu.
Beberapa pemerintah yang dipimpin oleh Amerika mengutuk pembangunan pulau-pulau itu dalam beberapa tahun ini, dan menuduhnya sebagai provokasi yang berbahaya, tetapi Beijing menegaskan mereka memiliki hak untuk membangun di daerah itu, yang diklaim sebagai wilayahnya sejak zaman dulu kala. [lt/ii]