Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk AS, Jumat (12/6), memperingatkan bahwa negaranya menentang rencana Israel menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat yang didudukinya, dan mengatakan bahwa langkah itu akan menggagalkan usaha Israel untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Arab.
Yousef Al Otaiba, salah satu dari tiga duta besar negara-negara Arab yang menghadiri acara Presiden Donald Trump Januari lalu sewaktu ia membeberkan rencana Timur Tengahnya yang memungkinkan Israel menganeksasi sekitar 30 persen wilayah Tepi Barat namun segera ditolak Palestina.
Dalam tulisan opininya di surat kabar Israel "Yediot Aharonot", Al Otaiba memperingatkan bahwa aneksasi yang direncanakan Israel, yang kemungkinan akan dilangsungkan 1 Juli, akan memicu kekerasan dan membangkitkan sentimen para ekstremis.
“Ini akan mengguncangkan wilayah, khususnya Yordania yang stabilitasnya sering dianggap menguntungkan seluruh wilayah, khususnya Israel,” kata Al Otaiba.
UEA, sekutu dekat dan berpengaruh militer AS, menjadi fokus usaha Israel dalam beberapa tahun terakhir untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Teluk Arab, yang memiliki kekhawatiran yang sama mengenai Iran. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, namun UEA mengizinkan para pejabat Israel berkunjung, dan bahkan lagu kebangsaan Israel dikumandangkan setelah seorang atletnya meraih medali emas pada turnamen judo di Abu Dhabi. Israel juga memiliki sebuah misi kecil yang mewakili kepentingannya di Badan Internasional Energi Terbarukan di Abu Dhabi.
Al Otaiba memperingatkan, melanjutkan rencana aneksasi akan menciptakan kemunduran besar dalam usaha Israel memperbaiki hubungan dengan negara-negara Arab. “Aneksasi secara pasti dan segera akan menggagalkan harapan Israel untuk membangun hubungan keamanan, ekonomi dan budaya yang lebih baik dengan dunia Arab dan dengan UEA,” ungkapnya. [ab/uh]