Seorang profesor hukum China yang telah menulis esai-esai kritis mengenai pemerintahan Presiden Xi Jinping dilaporkan telah ditahan di Beijing.
Rekan-rekan Xu Zhangrun mengatakan penulis dan akademisi itu dibawa dari rumahnya Senin pagi (6/7) oleh lebih dari 12 polisi. The New York Times, mengutip rekan Xu, Geng Xiaonan, mengatakan, komputer dan berkas-berkas dokumen juga dibawa dari rumah itu.
Geng, mengutip istri Xu, mengatakan, polisi memberitahu bahwa Xu dituduh meminta pelacur dalam kunjungan baru-baru ini ke Chengdu, kota di bagian barat daya.
Xu Zhangrun mengajar ilmu hukum di Tshinghua University yang bergengsi di Beijing selama beberapa tahun hingga 2019. Ketika itu ia dilarang mengajar dan melakukan riset setelah menerbitkan esai yang mengecam cengkeraman Presiden Xi yang kian kuat terhadap kekuasaan. Ia baru-baru ini telah dikenai tahanan rumah.
Sebuah esai yang ia terbitkan pada Februari lalu menuding budaya kerahasiaan dan menipu sebagai penyebab penyebaran virus corona di China. Virus itu pertama kali dideteksi akhir tahun lalu di Wuhan, kota di China Tengah, sebelum berubah menjadi pandemi yang telah membuat lebih dari 11,4 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit karena virus itu, dan menewaskan lebih dari 534 ribu orang.
Xu adalah tokoh terakhir yang ditangkap tahun ini karena mengkritik Xi terkait penanganannya terhadap wabah virus korona. Konglomerat properti Ren Zhiqiang ditahan pada April lalu.
Penangkapan ini adalah bagian dari meningkatnya penindakan keras oleh Presiden Xi terhadap pembelot di China, ditonjolkan oleh undang-undang keamanan nasional baru untuk Hong Kong yang mengkriminalisasi protes terbuka. [uh/ab]