AS mencapai rekor tertinggi penambahan kasus harian baru virus corona pada hari Kamis, dengan mencatat lebih dari 75 ribu kasus, sebut pangkalan data harian New York Times. Hanya dalam waktu kurang dari sepekan, angka ini melampaui rekor sebelumnya, 68.241 kasus, yang tercatat pada Jumat pekan lalu.
Meskipun jumlah kasus baru virus corona di AS membubung, gubernur-gubernur terus memberi pesan beragam mengenai bagaimana cara mengatasi pandemi ini.
Gubernur Alabama, Kay Ivey, memerintahkan semua warga mengenakan masker mulai Kamis (16/7), sewaktu negara bagian itu melaporkan hampir 50 kematian lagi pada hari Rabu (15/7). Gubernur Montana, Steve Bullock, menetapkan kewajiban mengenakan masker di dalam semua ruangan di tempat-tempat umum di kabupaten-kabupaten di mana empat orang atau lebih dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Tetapi di Georgia, yang mencatat hampir 3.900 kasus baru, terbanyak kedua di sana sejak pandemi mulai merebak, Gubernur Brian Kemp mengeluarkan perintah baru yang secara eksplisit melarang kota-kota menerapkan sendiri perintah mewajibkan masker, meskipun ia “mendorong kuat” penggunaannya. Gubernur dari partai Republik itu meluaskan pemberlakuan social distancing lainnya ke seluruh negara bagian tersebut.
Sebagian pejabat kota di negara bagian itu, termasuk kota terbesar, Atlanta, sebelumnya menentang Kemp dan mewajibkan penggunaan masker. Mereka kemudian menyatakan kemarahan atas perintah baru Kemp itu. Termasuk di antaranya Wali Kota Savannah Van Johnson dari partai Demokrat, yang menjadi pejabat pemda pertama yang mengeluarkan perintah wajib masker.
Ali Khan, mantan pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mengatakan kepada CNN bahwa peningkatan jumlah kasus virus corona di AS kemungkinan besar akan terus terjadi kecuali apabila penggunaan masker telah menjadi hal biasa.
“Kita harus perkirakan bahwa penyakit ini akan terus merebak ke berbagai penjuru AS, karena lebih dari 90 persen warga masih sangat mudah tertular,” kata Khan.
Melihat hari-hari awal pandemi di AS, Gubernur Maryland, Larry Hogan dari partai Republik yang memimpin Asosiasi Gubernur Nasional, menyalahkan Presiden Donald Trump atas tanggapannya yang kacau.
Sementara Hogan dikabarkan mengincar kemungkinan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2024, ia mengemukakan dalam sebuah esai di Washington Post bahwa Trump pada awal tahun ini dengan cepat menyalahkan pihak lain atas kekurangan Amerika sendiri dalam menanggapi virus corona, ketika virus itu melanda China.
AS kini mencatat lebih ari 3,5 juta kasus virus corona dan lebih dari 138 ribu kematian. Kedua angka itu jauh melampaui angka di negara-negara lainnya. [uh/ab]