Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo hari Rabu (12/8) mengatakan pemilihan presiden Belarusia tidak bebas atau adil dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa oposisi harus dihentikan.
Berbicara bersama Perdana Menteri Ceko Andrej Babis dalam konferensi pers di Praha, Pompeo mengatakan AS ingin rakyat Belarus "memiliki kebebasan yang mereka tuntut".
Minsk dan kota-kota di seluruh negeri itu mengalami demonstrasi selama tiga malam berturut-turut terkait hasil resmi pemungutan suara hari Minggu yang memilih kembali Presiden Alexander Lukashenko dengan suara mayoritas besar.
Polisi dikerahkan untuk membubarkan demonstrasi pasca pemilu hari Minggu dan Senin dengan menggunakan tongkat, granat kejut, gas air mata dan peluru karet.
Pompeo berada di Ceko persinggahan pertama dari lawatannya ke Eropa yang akan membawanya ke Slovenia, Austria dan Polandia.
Setelah berbicara dengan Babis mengenai hubungan bisnis dan kerja sama, ia mendesak rakyat Ceko untuk mendukung kewirausahaan dan menolak pengaruh China. [my/ii]