Tautan-tautan Akses

Maskapai Penerbangan AS Genjot Upaya Menarik Minat Penumpang


Para awak kabin di dalam kabin Delta Airlines yang nyaris kosong di tengah wabah virus corona, dalam penerbangan dari Salt Lake City, Utah, 11 April 2020.
Para awak kabin di dalam kabin Delta Airlines yang nyaris kosong di tengah wabah virus corona, dalam penerbangan dari Salt Lake City, Utah, 11 April 2020.

Dalam upaya menarik minat penumpang untuk kembali bepergian lagi, sejumlah maskapai penerbangan AS mengumumkan, mereka mengambil beberapa langkah baru untuk melindungi para penumpang dari penularan virus corona.

Upaya ini dilakukan karena jumlah orang yang bepergian dengan pesawat menurun lagi. Maskapai penerbangan seperti Delta baru-baru ini mencatat kerugian hampir $6 miliar untuk kuartal kedua dan banyak maskapai penerbangan mendorong karyawannya untuk pensiun lebih awal guna mengurangi pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Oktober ketika bantuan dari federal untuk pembayaran gaji pegawai berakhir.

Selama berbulan-bulan, maskapai penerbangan berusaha meyakinkan publik yang ketakutan bahwa bepergian dengan pesawat terbang aman dan tidak membuat mereka terpapar virus corona. Namun, orang-orang masih belum yakin karena jumlah kasus penularan yang terkonfirmasi di AS sudah melampaui 5,4 juta minggu ini dan lebih dari 170.000 meninggal karena Covid-19.

Pramugara Delta Air Lines, Jason Bounds, mengatakan ia belum pernah mengalami keadaan seperti ini selama 23 tahun berkarier.

Ia menambahkan: “Saya pernah mengalami masa merebaknya virus SARS, flu burung, wabah flu apapun, juga peristiwa serangan teroris 11 September. Saya rasa ini lebih buruk”.

Pekan lalu, jumlah penumpang pesawat di bandara AS turun untuk pertama kalinya sejak April. Para eksekutif maskapai penerbangan mengutip kembalinya penularan virus corona yang dilaporkan menjadi alasan penurunan itu. [ps/ft]

XS
SM
MD
LG