Presiden Donald Trump, Jumat (4/9), mengumumkan Serbia dan Kosovo telah menormalisasi hubungan ekonomi sebagai bagian dari pembicaraan yang ditengahi AS yang mencakup Beograd memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem. Israel dan Kosovo juga sepakat untuk saling mengakui kedaulatan.
Setelah pertemuan selama dua hari dengan pejabat pemerintahan Trump, Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti sepakat untuk bekerja sama dalam berbagai bidang ekonomi untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pengumuman itu memberi Trump kemenangan diplomatik menjelang pemilihan presiden November dan mendorong pemerintahnya untuk meningkatkan posisi internasional Israel.
"Saya senang mengumumkan komitmen yang benar-benar bersejarah," kata Trump di Oval Office, didampingi kedua pemimpin itu, yang menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi. "Serbia dan Kosovo telah berkomitmen untuk normalisasi ekonomi," kata Trump.
"Setelah sejarah yang penuh kekerasan, dan tragis serta bertahun-tahun perundingan gagal, pemerintahan saya mengusulkan cara baru untuk menjembatani perpecahan. Dengan berfokus pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, kedua negara mampu mencapai terobosan besar, '' ujar Trump.
Trump mengatakan Serbia telah berkomitmen untuk membuka kantor komersial di Yerusalem bulan ini dan memindahkan kedutaannya di sana pada Juli.
Keputusan Serbia untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem menunjukkan persetujuannya bagi Israel dan Amerika. Pemerintahan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017 dan memindahkan kedutaan AS ke sana pada Mei 2018.
Pemerintahan Trump telah mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama tetapi dikecam luas oleh rakyat Palestina dan banyak warga Eropa karena konflik Israel-Palestina masih belum terselesaikan. Kosovo, negara berpenduduk mayoritas Muslim, sebelumnya tidak pernah mengakui Israel dan Israel juga tidak pernah mengakui Kosovo.
Dalam pernyataan langka yang dikeluarkan setelah dimulainya hari Sabat Yahudi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada presiden Serbia karena telah memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Ia menegaskan Israel dan Kosovo akan menjalin hubungan diplomatik dan mengatakan Kosovo juga akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem. [my/pp]