Puluhan ribu demonstran, Minggu (6/9), turun ke jalan di kota-kota besar Belarusia dalam aksi protes akhir pekan terbaru pasca pemilu yang disengkatakan yang kembali memenangkan Presiden Alexander Lukashenko.
Massa meneriakkan "pergi" dan "kamu seorang tikus," sambil mengibarkan bendera oposisi berwarna merah dan putih.
Melansir kantor berita Rusia, Interfax, yang mengutip pemerintah, sedikitnya 100 orang ditahan. Sementara Pusat HAM Viasna yang berkantor di Minsk mengatakan angkanya mencapai 200. Protes-protes dan penahanan di kota-kota lain dilaporkan di media lokal.
Reuters melaporkan polisi anti huru-hara yang menggunakan kendaraan militer dan meriam air serta polisi berpakaian preman yang memakai masker dan membawa pentungan, berusaha mengendalikan para demonstran.
Menteri Dalam Negeri Yuri Karayev membela aksi pasukan keamanan.
"Mereka bicara soal brutalitas polisi Belarusia, dan saya ingin katakan ini: tidak ada polisi yang lebih manusiawi, menahan diri dan kepala dingin di manapun di dunia," katanya, menurut kantor berita resmi Balta.
Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, mengklaim kemenangan dalam pemilu pada 9 Agustus. Partai-partai oposisi, bersama AS dan Uni Eropa, mengatakan pemilu itu penuh kecurangan. [vm/pp]