Garda Nasional Meksiko, Rabu (9/9) menyatakan dua orang tewas dalam baku tembak dengan polisi militer di dekat sebuah lokasi protes di bendungan yang mengalihkan aliran air dari satu kawasan yang dilanda kekeringan ke AS.
Para pejabat Meksiko menyatakan para petani kesal karena air dari bendungan La Boquilla dipindahkan melintasi perbatasan negara bagian Chihuahua. Mereka pada mulanya melemparkan batu dan bom Molotov ke arah petugas pada Selasa malam.
Garda Nasional menyatakan para petugas ditembak sewaktu para tersangka yang diduga memiliki gas air mata dan amunisi senjata ditangkap dan dibawa untuk diproses.
Menurut sebuah pernyataan, Garda Nasional “memukul mundur serangan,” satu orang tewas di lokasi kejadian dan satu orang lainnya meninggal di rumah sakit.
Dalam konferensi pers hari Rabu (9/9), Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebut insiden itu “patut disesalkan,” seraya mengatakan ia akan meminta Kantor Jaksa Agung untuk menyelidiki kasus tersebut.
Petani Irma Gandara mengatakan pengalihan aliran air dapat menciptakan masalah ekonomi yang signifikan bagi negara bagian itu.
Gandara mengatakan mereka tidak akan membiarkan bendungan terbesar di Chihuaha, Boquilla, dikosongkan.
Protes itu terjadi di tengah-tengah rencana untuk mengalihkan lebih banyak lagi air ke AS karena “utang air” Meksiko yang telah bertambah berdasarkan perjanjian pembagian air tahun 1944 di antara kedua negara.
Lopez Obrador juga mengatakan, ia meminta jaksa agung untuk menyelidiki tanggung jawab negaranya tetapi memperingatkan bahwa Meksiko dapat menghadapi sanksi-sanksi apabila tidak mengalihkan airnya, setelah mengakumulasi defisit karena menerima lebih banyak air daripada memberinya. [uh/ab]