Tautan-tautan Akses

Hakim Putuskan Assange Tak Diekstradisi ke AS Hingga Akhir 2020


Para pendukung Julian Assange, pendiri WikiLeaks, berdemo di luar gedung pengadilan Old Bailey, di London, 7 September 2020. (Foto: AP)
Para pendukung Julian Assange, pendiri WikiLeaks, berdemo di luar gedung pengadilan Old Bailey, di London, 7 September 2020. (Foto: AP)

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, tampaknya akan menghabiskan sisa 2020 ini di dalam sel penjara di Inggris sebelum mengetahui apakah ia dapat diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuntutan spionase. Hakim memutuskan hal itu dalam sebuah persidangan pada Kamis (1/10).

Setelah sidang dengar pendapat selama hampir empat minggu di pengadilan Old Bailey, London, hakim distrik Vanessa Baraitser mengatakan ia akan menyampaikan keputusannya soal apakah akan memenuhi permintaan ekstradisi Assange ke Amerika pada 4 Januari 2021, pukul 10.00 pagi.

Assange sedang berjuang agar tidak diekstradisi ke Amerika.

Tim jaksa Amerika telah mendakwa Assange, yang berusia 49 tahun, atas 17 tuduhan spionase dan satu tuduhan penyalahgunaan komputer terkait publikasi dokumen rahasia militer Amerika terkait perang di Afghanistan dan Irak, sepuluh tahun lalu oleh WikiLeaks.

Setelah penundaan pada Kamis (1/10) itu, tunangan Assange yang juga ibu dari dua anak mereka, Stella Moris, mengatakan “Julian membutuhkan kebebasannya dan demokrasi membutuhkan kebebasan pers.”

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan pengadilan Old Bailey di pusat kota London untuk mendukung pendiri WikiLeaks itu.

Tim pembela Assange menilai laki-laki itu berhak mendapat perlindungan berdasarkan Amandemen Pertama Konstitusi karena mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia yang bocor dan mengungkapkan kesalahan militer Amerika. Mereka juga berpendapat bahwa permintaan ekstradisi itu bermotif politik.

Editor WikiLeaks, Kristinn Hrafnsson, mengatakan ekstradisi berarti “kegelapan bagi kita semua.” [em/pp]

XS
SM
MD
LG