Sebulan lebih sedikit sebelum pemilihan presiden AS, Donald Trump mengumumkan Jumat dini hari melalui Twitter bahwa ia dan Ibu Negara Melania Trump, telah terkonfirmasi positif terjangkit virus corona dan telah mulai mengarantina diri.
Menanggapi itu, Wakil Presiden Mike Pence mencuit, “Karen dan saya mengirim cinta dan doa untuk sahabat baik kami Presiden @realDonaldTrump dan @FLOTUS Melania Trump. Kami bersama dengan jutaan orang di seluruh Amerika berdua bagi kepulihan mereka dengan segera dan sepenuhnya. Tuhan memberkati Anda Presiden Trump dan ibu negara kita yang luar biasa, Melania.”
Sekretaris Pers Pence, Devin O’Malley, hari Jumat (2/10) mencuit bahwa wakil presiden dites COVID-19 setiap hari.
“Pagi ini, Wakil Presiden Pence dan istri dikonfirmasi negatif dari COVID-19. Wakil Presiden Pence masih berada dalam kesehatan yang baik dan mengharapkan pasangan Trump baik-baik saja dalam masa pemulihan mereka,” kata O’Malley dalam cuitannya.
Tidak diketahui persis seberapa drastis hasil tes itu akan berpengaruh pada aktivitas kampanye presiden. Sementara ini, Trump tidak akan bepergian untuk rapat umum atau acara penggalangan dana.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo meyakinkan para wartawan yang bepergian dengannya pada hari Jumat ke Kroasia bahwa ia merasa baik-baik saja dan tidak terjangkit COVID-19, seraya menyatakan ia telah dites secara teratur. “Kami berdoa bagi Presiden dan Ibu Negara agar mereka segera sembuh,” kata Pompeo.
Sementara itu pesaing Trump dalam pemilihan presiden 3 November mendatang, mantan wakil presiden Joe Biden menulis cuitan, “Jill dan saya mendoakan Presiden Trump dan Ibu Negara Melania agar segera sembuh. Kami akan terus berdoa bagi kesehatan dan keselamatan presiden keluarganya.”
Sementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan “harapan agar Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump pulih dengan segera dan sepenuhnya.”
Pasar global jatuh menyusul kabar mengenai diagnosis Trump itu.
Naoya Oshikubo, ekonom senior di Sumitomo Mitsui Trust Asset Management di Tokyo, mengatakan kepada Reuters ia khawatir bahwa Trump akan “menjadi lebih agresif terhadap China setelah terjangkit virus corona. Oshikubo menambahkan, “Saya mendapat kesan bahwa PM Inggris Boris Johnson menjadi lebih anti-China setelah ia mengidap COVID-19.” Virus corona pertama kali muncul di China akhir tahun lalu.
Anggota DPR dari fraksi Demokrat Joaquin Castro menyatakan keprihatinan, dengan menulis cuitan, “Ini bukan masalah kesehatan pribadi presiden, ini masalah keamanan nasional. Virus ini telah menewaskan lebih dari 200 juta orang Amerika dalam enam bulan.”
Lebih dari 7,2 juta orang di Amerika telah terjangkit COVID-19.
PM India Narendra Modi termasuk di antara pemimpin negara asing pertama yang mengirim ucapan cepat sembuh kepada Trump dan istrinya. Dalam cuitan di Twitter, Modi menulis, “Saya mengharapkan kesembuhan segera dan kesehatan yang baik bagi teman saya @POTUS @realDonaldTrump dan @FLOTUS.” Pesan serupa disampaikan juga oleh beberapa pengecam presiden yang paling keras.
“Kami dengan tulus mendoakan Presiden dan Ibu Negara tidak mengalami yang terburuk dari penyakit ini,” cuit pemimpin hak-hak sipil Amerika Jesse Jackson. “Kita semua harus mendoakan kesembuhan total Presiden dan istrinya. Apapun agama atau keyakinan politik Anda, kita semua harus berdoa karena jutaan orang terimbas penyakit ini.”
Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi bagi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, mencuitkan doanya bagi kesembuhan segara untuk presiden AS dan ibu negara. “Saya juga berharap rakyat #AS dapat berhasil mengatasi pandemi ini,” tulis Abdullah di Twitter.
Pesan serupa disampaikan juga oleh beberapa pengecam presiden yang paling keras.
“Kami dengan tulus mendoakan Presiden dan Ibu Negara tidak mengalami yang terburuk dari penyakit ini,” cuit pemimpin hak-hak sipil Amerika Jesse Jackson. “Kita semua harus mendoakan kesembuhan total Presiden dan istrinya. Apapun agama atau keyakinan politik Anda, kita semua harus berdoa karena jutaan orang terimbas penyakit ini.” [uh/ab]