Presiden AS Donald Trump yang positif terjangkit virus corona, bergabung dengan sekelompok kecil pemimpin dunia yang telah terinfeksi. Usia Trump, 74 tahun, membuatnya berisiko tinggi mengalami komplikasi serius. Sebagian pemimpin dunia mengirim ucapan kepada Trump agar cepat sembuh.
Perdana Menteri Inggris ini merupakan pemimpin pertama negara besar dunia yang dikukuhkan terjangkit COVID-19 setelah menghadapi kritik karena meremehkan pandemi. Dia dipindahkan ke ruang perawatan intensif pada bulan April setelah gejalanya memburuk sehari setelah dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes rutin.
Johnson diberi oksigen tapi tidak membutuhkan ventilator, kata seorang pejabat. Ia kemudian mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada staf Layanan Kesehatan Nasional yang menyelamatkan nyawanya sementara perawatannya bisa “berbalik ke arah lain”.
Pangeran Charles, pewaris takhta kerajaan Inggris juga terinfeksi virus corona pada bulan Maret dengan gejala ringan.
JAIR BOLSONARO
Presiden Brazil ini mengumumkan penyakitnya pada bulan Juli dan menggunakannya untuk memuji secara terbuka penggunaan hidroksiklorokuin, obat malaria yang belum terbukti keampuhannya. Ia mempromosikan hidroksiklorokuin untuk menyembuhkan COVID-19, yang ia sendiri minum.
Selama berbulan-bulan ia telah meremehkan virus corona, menyebutnya sebagai “flu ringan” sementara ia meremehkan pembatasan jarak sosial pada demonstrasi yang ramai dan memberi semangat massa orang sewaktu ia pergi keluar dari istana presiden, sering kali tanpa mengenakan masker.
JUAN ORLANDO HERNANDEZ
Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez mengumumkan positif terinfeksi corona pada bulan Juni, termasuk dua orang yang bekerja dekat bersamanya. Hernandez mengatakan, ia memulai perawatan yang disebut “perawatan MAIZ”, sebuah kombinasi eksperimental dan belum teruji dari beberapa obat yaitu microdacyn, azithromycin, ivermectin dan zinc. Ia sempat dirawat di rumah sakit dan diperbolehkan pulang.
Ia ikut bersuara dalam mengajukan permintaan yang kian besar ke akses yang adil untuk vaksin COVID-19. Ia bertanya kepada para pemimpin dunia dalam pertemuan PBB baru-baru ini, “Apakah orang-orang akan dibiarkan hingga meninggal?”
ALEXANDER LUKASHENKO
Presiden Belarus yang sebelumnya menepis kekhawatiran mengenai virus yang disebutnya “psikosis” dan menyarankan mengkonsumsi vodka agar tetap sehat, mengatakan pada bulan Juli, dirinya terinfeksi virus corona tetapi tanpa gejala.
Belarus merupakan satu dari beberapa negara yang tidak mengambil tindakan komprehensif terhadap virus tersebut. Pejabat penting lainnya di bekas negara Soviet, yang dikukuhkan positif terkena virus itu, di antaranya Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.
PANGERAN ALBERT II MONAKO
Kerajaan Monako mengumumkan pada bulan Maret bahwa penguasa kerajaan kecil di Laut Tengah itu positif terkena virus corona namun kesehatannya tidak mengkhawatirkan. Ia adalah kepala negara pertama yang secara terbuka mengatakan telah terinfeksi.
ALEJANDRO GIAMMATTEI
Presiden Guatemala mengatakan positif terkena virus corona pada bulan September. “Gejala saya sangat ringan. Hingga kini tubuh saya masih merasa nyeri. Lebih nyeri kemarin dibandingkan dengan hari ini, seperti flu berat,” katanya dalam pidato melalui TV. “Saya tidak mengalami demam, hanya batuk ringan.” Ia mengatakan akan bekerja dari rumah.
JEANINE ANEZ
Virus COVID-19 membuat presiden sementara Bolivia, Jeanine Anez, melakukan isolasi pada bulan Juli, namun ia mengatakan merasa baik-baik saja.
LUIS ABINADER
Presiden Republik Dominika yang baru terpilih, Luis Abinader, terjangkit dan pulih dari virus corona selama berkampanye. Ia melakukan isolasi diri selama beberapa minggu sebelum pemilu negara itu pada bulan Juli.
IRAN
Iran yang menjadi episentrum awal wabah virus corona di Timur Tengah, mendapati beberapa pejabat pentingnya positif terjangkit virus tersebut, di antaranya Wapres senior Eshaq Jahangiri dan Wapres Massoumeh Ebtekar. Sejumlah anggota kabinet juga dikukuhkan positif terkena virus corona. [lj/uh]