Debat Rabu malam antara Wakil Presiden Mike Pence dan kandidat wakil presiden dari partai Demokrat Senator Kamala Harris menjadi satu lagi di antara deretan panjang kegiatan politik yang terdampak pandemi virus corona.
Dalam masa pemilihan presiden yang normal, debat wakil presiden dianggap sekunder dibandingkan dengan debat para kandidat presiden, yang biasanya menghasilkan momen-momen paling berkesan bagi para pemilih.
Tetapi karena Presiden Donald Trump yang berusia 74 tahun didiagnosis terjangkit COVID-19 pekan lalu, dan gaya kampanye sangat berhati-hati penantangnya dari partai Demokrat, mantan wakil presiden Joe Biden yang berusia 77 tahun, para pemilih kini dapat melihat lebih dekat para calon pasangan mereka yang akan menggantikan mereka jika perlu.
Pence yang berusia 61 tahun adalah mantan anggota Kongres dan Gubernur Indiana. Ia akan naik panggung di Salt Lake City, Utah, dalam posisi debat yang unik sementara Trump dalam masa pemulihan di Gedung Putih.
Sementara itu Harris yang berusia 55 tahun menjadi sorotan di tengah-tengah kekhawatiran mengenai usia pasangannya. Ia adalah mantan jaksa agung California yang ingin menjadi perempuan pertama dan orang kulit hitam pertama yang menjadi wakil presiden.
“Tahun ini berbeda bukan hanya karena ada virus corona, bukan hanya karena faktanya kita mungkin tidak mengadakan debat presiden lagi, tetapi juga fakta bahwa kita memiliki dua calon presiden yang berusia 70-an tahun,” kata Todd Belt, direktur program pascasarjana manajemen politik di Universitas George Washington.
“Kita tahu satu dari empat presiden tidak menyelesaikan masa jabatan mereka,” lanjutnya. “Dan ini membuat Wakil Presiden Pence dan Senator Kamala Harris sangat penting dalam hal untuk diperhatikan karena mereka mungkin menjadi penerus para kandidat ini,” lanjutnya. [uh/ab]