Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Pihak swasta, katanya, diyakini bisa ikut menggerakan kembali roda perekonomian pada masa yang akan datang.
Budi mengatakan, jika dilihat dari struktur ekonomi Indonesia kontribusi sektor swasta tercatat paling besar sementara sektor pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbatas.
“70 persen lebih ekonomi Indonesia yang seribu triliun rupiah ini paling besar swasta. Sisanya, 16,1 persen BUMN, sisanya lagi baru pemerintah. Jadi memang porsi pemerintah kita akan melakukan spending sebanyak-banyaknya melalui PEN (pemulihan ekonomi nasional red), kita pastikan spending Kementerian/Lembaga (K/L) semaksimal mungkin tapi porsinya paling banyak 16-17 persen untuk K/L mungkin ditambah sekitar 5-6 persen PEN,” ungkap Budi dalam telekonferensi pers di Istana kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/11).
Budi menjelaskan, pemerintah mempunyai beberapa program stimulus yang diberikan kepada pihak swasta agar roda perekonomian bisa berputar kembali. Ia mencontohkan, salah satu stimulus tersebut adalah pemberian kredit atau pinjaman.
“Lalu akses pinjaman. Jaminan kredit itu sekarang coba kita dorong lalu pinjaman-pinjaman ke daerah. Jadi daerah bisa pinjam ke kantor pusat, itu kita dorong supaya daya ungkit bukan hanya pemerintah, tapi juga bisa bantu teman-teman di swasta untuk gerak.Kalau bisa imbau sharing rasa optimisme ini supaya swasta maju bergerak. tanpa bersama-sama antara pemerintah dan swasta, akan sangat sulit angkat pertumbuhan ekonomi menjadi positif kembali seperti yang diarahkan oleh beliau (presiden, red),” jelas Budi.
Pemerintah Sudah Kucurkan Dana Rp366 Triliun untuk Pulihkan Ekonomi
Hingga 2 November 2020, Budi mengatakan realisasi PEN sudah mencapai Rp366 triliun atau 51,9 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun.
“Satgas PEN sudah berhasil menyalurkan lebih dari Rp150 triliun di kuartal-III sebagai dukungan untuk menjaga defisit dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III,” tuturnya.
Sedangkan untuk kuartal IV, pihaknya berharap bisa menyalurkan dana sekitar Rp100 triliun untuk bisa mendongkrak perekonomian pada waktu tersebut dan pada awal 2021 mendatang. Kontribusi penyerapan PEN yang paling besar, kata Budi, melalui Kementerian Sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, dari pagu anggaran PEN yang ada di kementeriannya, yakni sebesar Rp128,927 trililiun, yang sudah terserap adalah Rp112.728 triliun. “Artinya yang sisanya itu sudah dijadwalkan pencairannya di bulan November ini dan di bulan Desember,” ujar Juliari.
Ia pun optimistis bahwa anggaran untuk perlindungan sosial bagi mereka yang terdampak pandemi akan 100 persen terserap pada pada 2020 ini.
Ia mencontohkan, salah satu program perlindungan sosial reguler, yakni program keluarga harapan (PKH) sudah terserap oleh 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah.
Untuk program lainnya,seperti program kartu sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT), juga telah disalurkan kepada 20 juta KPM.
“Untuk yang PKH dari anggaran yang disediakan Rp36,7 triliun bahkan untuk tahun ini bulan ini sudah terserap semuanya itu,100 persen. Kemudian untuk BPNT dari anggaran Rp43,12 triliun sudah terserap Rp37,31 triliun dan sisanya ini akan dicairkan di bulan November dan di bulan Desember. Jadi Insya Allah kan angkanya juga akan pencapaiannya menjadi 100 persen,” jelasnya.
Program-program perlindungan sosial lainnya, seperti bantuan sosial (bansos) sembako Jabodetabek sudah terserap Rp5,65 triliun atau 82,59 persen dari yang dianggarkan.
Stimulus untuk UMKM Akan Dilanjutkan Tahun Depan
Bantuan untuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kata Budi akan dilanjutkan pada tahun depan. Menurutnya, stimulus ini merupakan salah satu yang terpenting karena banyaknya UMKM yang terdampak akibat merebaknya virus corona.
“Kita akan mengejar UMKM, karena bapak presiden mengarahkan UMKM ini 90 persen lebih menyerap tenaga kerja, 50 persen lebih kontribusi GDP. Jadi kita juga akan konsisten mengejar ini. Kebetulan program UMKM yang kedua setelah program perlindungan sosial dan rencananya tahun depan akan kita kejar terus,” kata Budi.
Selain stimulus kepada UMKM, pemerintah juga akan melanjutkan pemberian subsidi gaji kepada pegawai yang bergaji di bawah Rp5 juta. Pada gelombang pertama, ujarnya subsidi gaji tersebut telah disalurkan kepada 12,4 juta pekerja. Pemberian subsidi gaji pada gelombang kedua akan dimulai pada akhir pekan ini, yang akan disalurkan kepada 12,4 juta penerima.
“Diharapkan pada kuartal IV masuk program subsidi gaji total yang pagunya Rp30 triliun, kemarin sudah habis setengahnya dalam 1-1,5 bulan ini dan akan diselesaikan setengahnya dan akan kita kejar sampai akhir,” pungkasnya. [gi/ab]