Regulator kesehatan Brazil, Anvisa, menangguhkan uji klinis vaksin virus corona buatan perusahaan China setelah terjadi “insiden merugikan” yang tidak dirincinya yang dialami seorang sukarelawan akhir bulan lalu.
Anvisa hanya menyatakan insiden semacam itu dapat menimbulkan kematian atau disabilitas serius yang memerlukan rawat inap.
Tindakan Anvisa terkait vaksin CoronaVac itu diambil pada hari yang sama ketika perusahaan farmasi AS saingannya, Pfizer, mengumumkan vaksinnya telah menunjukkan efektivitas 90 persen.
Kabar keberhasilan vaksin Pfizer itu mendorong lonjakan di pasar finansial global.
Pfizer dan vaksin China buatan Sinovac itu sedang menjalani uji fase 3, tahap terakhir pengujian sebelum regulator memberikan izin bagi penggunaannya untuk umum.
Brazil mencatat angka tertinggi terkait virus corona di Amerika Latin dengan 5.664.000 kasus terkonfirmasi dan 162.397 kematian, sebut Johns Hopkins University and Medicine Coronavirus Resource Center. [uh/ab]