Badan antariksa AS, NASA, berkolaborasi dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), siap meluncurkan satelit pada hari Sabtu (21/11), yang didesain untuk memantau peningkatan permukaan air laut. Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian wahana antariksa yang mengorbit yang memantau status lautan di dunia.
NASA menyatakan satelit yang disebut Sentinel-6 Michael Freilich itu dijadwalkan diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di bagian tengah California pada Sabtu pagi.
Diberi nama seperti nama mantan direktur Divisi Ilmu Bumi NASA Michael Freilich, satelit gabungan AS-Eropa ini akan dibawa ke angkasa dengan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Sentinel-6 berukuran seperti truk bak terbuka kecil. Tugas satelit ini adalah mengukur tinggi permukaan air, tinggi gelombang dan kecepatan angin, yang memungkinkan para ilmuwan untuk memantau berbagai perubahan di permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Data yang dikumpulkannya mengenai variasi tinggi permukaan laut di dekat kawasan pesisir akan memberi informasi untuk mendukung manajemen pantai dan perencanaan soal banjir, sementara pengukuran atmosfernya akan meningkatkan prakiraan cuaca dan badai.
Craig Donlon, ilmuwan dalam misi Sentinel-6 NASA mengatakan data yang dikumpulkan pesawat ini akan digunakan bersama-sama dengan informasi yang diberikan oleh satelit-satelit Sentinel sebelumnya untuk membangun gambaran yang lebih komplet mengenai lautan.
"Sentinel-3 memberi data suhu permukaan laut dan pengukuran-pengukuran biologi kelautan. Sentinel-1 menyediakan pengukuran citra radar mengenai gelombang samudra, mengenai lapisan es di laut. Sentinel-2 memberi pengukuran beresolusi tinggi di kawasan pesisir,” kata Donlon.
Tidak seperti misi-misi pengamatan terhadap bumi yang sebelumnya, satelit pemantau Sentinel-6 akan mengumpulkan berbagai pengukuran pada resolusi yang jauh lebih tinggi dan akan mampu mengukur variasi tinggi permukaan laut yang lebih kecil di dekat pantai. Satelit ini akan disusul pada tahun 2025 oleh kembarannya, Sentinel-6B. Secara bersama-sama, pasangan ini akan ditugaskan untuk melanjutkan pengukuran tinggi permukaan air laut global yang telah berlangsung hampir 30 tahun. [uh/ab]