Putra presiden terpilih Joe Biden, Hunter, mengatakan sedang dalam penyelidikan federal untuk "masalah pajak". Pengungkapan pada Rabu (9/12) itu menyoroti kembali masalah transaksi keuangan Hunter yang membayangi kampanye ayahnya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor transisi presiden terpilih, Hunter Biden mengatakan mengetahui penyelidikan itu pada Selasa (8/12). Ia tidak mengungkapkan detail masalah tersebut.
Hunter Biden telah lama menjadi target Presiden Donald Trump dan sekutunya, yang menuduhnya mengambil keuntungan dari koneksi politiknya. Trump dan para pendukungnya juga mengajukan tuduhan korupsi yang tidak berdasar terkait pekerjaan Hunter Biden di Ukraina ketika ayahnya menjabat sebagai wakil presiden dan memimpin urusan pemerintahan Obama dengan negara Eropa Timur tersebut.
"Saya mengatasi masalah ini dengan sangat serius, tetapi saya yakin pemeriksaan yang profesional dan obyektif terhadap masalah ini akan menunjukkan saya menangani urusan secara sah dan tepat, termasuk keuntungan dari penasihat pajak profesional," katanya dalam pernyataan.
Pengungkapan penyelidikan federal yang dipimpin oleh kantor kejaksaan AS di Delaware disampaikan pada saat yang dianggap kurang tepat bagi presiden mendatang, yang sedang menyusun Kabinetnya. Pilihannya untuk jabatan jaksa agung bisa mengawasi penyelidikan Hunter Biden jika masih berlangsung ketika Biden dilantik pada 20 Januari.
Tim transisi dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Presiden terpilih Biden sangat bangga dengan putranya, yang telah menghadapi tantangan sulit, termasuk serangan pribadi yang keji dalam beberapa bulan terakhir, namun hanya akan membuatnya lebih kuat."
Pengacara Hunter Biden belum menjawab pesan telepon untuk meminta komentar. [my/pp]