Tautan-tautan Akses

Menghilangnya Jack Ma Picu Berbagai Spekulasi


Pendiri grup Alibaba, Jack Ma, tiba di sebuah KTT di Paris, 15 Mei 2019. (Foto: AP)
Pendiri grup Alibaba, Jack Ma, tiba di sebuah KTT di Paris, 15 Mei 2019. (Foto: AP)

Hilangnya pendiri Alibaba, Jack Ma, dari hadapan publik dalam dua bulan terakhir memicu spekulasi di media sosial terkait keberadaannya di tengah kerasnya peraturan China terhadap kerajaan bisnisnya. Jack Ma terlihat absen pada episode terakhir acara TV di mana ia seharusnya tampil sebagai juri.

Reuters, Rabu (5/1), mengatakan pengusaha terkenal China itu tidak muncul di hadapan publik sejak akhir Oktober di Shanghai. Saat itu ia mengecam sistem regulasi China dalam pidatonya, yang mengakibatkan penangguhan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai $ 37 miliar dari anak usaha Alibaba, Ant Group.

Financial Times melaporkan pada hari Jumat (1/1) bahwa posisi Ma sebagai juri di episode terakhir pada bulan November dari acara permainan untuk wirausahawan yang d “Pahlawan Bisnis Afrika”, juga digantikan.

Seorang juru bicara Alibaba mengatakan kepada Reuters pada hari Senin (3/1) bahwa perubahan itu karena masalah penjadwalan, tapi menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Meskipun liputan berita tentang ketidakhadiran Ma di hadapan publik memicu spekulasi di Twitter, yang diblokir di China, tetapi topik tersebut ternyata tidak menjadi trending topic di media sosial China daratan, di mana topik sensitif harus tunduk pada sensor.

Regulator China memusatkan perhatian pada bisnis Ma sejak pidatonya pada bulan Oktober, termasuk melakukan penyelidikan antitrust ke Alibaba dan memerintahkan Ant Group untuk mengubah skema pinjaman dan bisnis keuangan konsumen lainnya, termasuk pembentukan perusahaan induk terpisah untuk memenuhi persyaratan modal.

"Saya pikir dia telah disuruh untuk diam," kata Duncan Clark, ketua konsultan teknologi BDA China yang berbasis di Beijing. “Ini adalah situasi yang cukup unik, lebih terkait dengan skala Ant dan kepekaan terhadap regulasi keuangan,” katanya.

Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong turun 2,15 persen pada hari Senin (3/1). [ah/au]

Recommended

XS
SM
MD
LG