Dua serangan terpisah di Afghanistan Selatan menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dan tentara, kata para pejabat, Kamis (7/1).
Serangan-serangan itu berlangsung sementara para perunding Afghanistan berada di Qatar guna melanjutkan pembicaraan dengan Taliban yang bertujuan untuk mencari cara mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Afghanistan.
Di provinsi Uruzgan, seorang pelaku serangan bunuh diri meledakkan sebuah kendaraan penuh bom, Kamis pagi (7/1), di dekat pangkalan militer, menewaskan enam anggota pasukan keamanan, kata seorang anggota dewan provinsi yang tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Mohammad Karim Karimi, wakil ketua dewan provinsi di Uruzgan, mengukuhkan serangan di pangkalan militer di Tirin Kot, ibu kota provinsi itu, tetapi tidak dapat memastikan berapa jumlah korban tewas. Ia mengatakan ledakan tersebut sangat kuat sehingga getarannya terasa di seluruh kota itu.
Di provinsi Helmand, sedikitnya lima warga sipil tewas dan lima lainnya luka-luka diduga akibat serangan udara, Rabu malam, di pinggiran Lashkar Gah, ibu kota provinsi itu, menurut Attaullah Afghan, kepala dewan provinsi. Ia mengatakan para korban termasuk anak-anak dan perempuan.
Abdul Nabi Elham, gubernur provinsi itu, mengatakan para pejabat sedang menyelidiki apakah serangan itu benar-benar serangan udara atau jenis serangan lainnya.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.
Sebuah tim perunding Afghanistan berada di ibu kota Qatar, Doha, guna melanjutkan pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri konflik, bahkan sewaktu kekerasan meningkat di berbagai penjuru negara itu. Pembicaraan yang sering terputus itu berlangsung di tengah meningkatnya keraguan atas kesepakatan damai AS-Taliban yang ditengahi oleh Presiden Donald Trump yang akan segera mengakhiri masa jabatannya. [ab/uh]