Tautan-tautan Akses

Israel Ungkap Data Pfizer, Lencana Hijau


Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19, untuk diberikan kepada orang lanjut usia di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021. (Foto: AP/Tsafrir Abayov)
Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19, untuk diberikan kepada orang lanjut usia di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021. (Foto: AP/Tsafrir Abayov)

Warga Israel yang menerima dua dosis Pfizer-BioNTech mengalami penurunan risiko terjangkit virus corona hingga 98.5 persen. Selain itu, risikonya dirawat inap juga berkurang 98.9 persen, kata Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/2).

Temuan kementerian itu berdasarkan data yang dikumpulkan pada 13 Februari dari sekitar 1.7 juta orang yang telah menerima kedua dosis itu sebelum 30 Januari. Ini berarti, tubuh mereka punya waktu untuk membangun antibodi atau kekebalan dari virus penyebab COVID-19 itu.

Hampir separuh dari 9.3 juta penduduk Israel telah divaksinasi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu (20/2) bahwa 95% orang berusia lebih dari 50 tahun akan divaksinasi dalam dua pekan ke depan.

Selain itu, Netanyahu mengatakan siapapun yang telah divaksin bisa mendapatkan "lencana hijau" yang memberi mereka lebih banyak kebebasan. Mulai Minggu (21/2), sebagian sekolah dan peritel akan dibuka untuk umum dengan kapasitas terbatas setelah karantina wilayah (lockdown) selama dua bulan. Tapi hanya mereka yang punya lencena hijau bisa menghadiri acara budaya dan olahraga dan bepergian ke luar negeri.

"Lencana hijau secara bertahap membuka kembali negara kita," kata Netanyahu.

Di seluruh dunia, ada lebih dari 111 juta kasus COVID-19, kata laporan Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins pada Sabtu (20/2) malam, dan lebih dari 2.4 juta kematian. AS memiliki lebih banyak kasus dari negara manapun di dunia dengan 28 juta, disusul India dengan 10.9 juta dan Brazil dengan 10 juta. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG