Mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin, Selasa (21/4) dinyatakan bersalah atas semua tuduhan terkait kematian George Floyd hampir satu tahun silam.
Floyd dicurigai menggunakan uang palsu 20 dolar di sebuah toko pada Mei lalu. Sewaktu Chauvin dan tiga polisi lainnya berusaha menangkapnya, Chauvin berlutut menindih leher Floyd selama sembilan menit lebih.
Video di lokasi kejadian yang diambil orang yang menyaksikannya dibagikan secara luas, dan kematian Floyd memicu protes menentang rasisme dan kebrutalan polisi di banyak kota di Amerika dan di luar Amerika.
Sejak persidangan dimulai, massa berkumpul di dekat Pusat Pemerintah Kabupaten Hennepin tempat sidang dilangsungkan, dan di tempat di mana Floyd tewas. Mereka bersorak sorak sewaktu putusan diumumkan.
Saudara Floyd, Philonise mengatakan ia telah menerima pesan dari seluruh dunia yang menyatakan, “Kami tidak dapat bernapas sampai kamu dapat bernapas.” Floyd mengatakan, “Hari ini, kami dapat bernapas kembali.”
Beberapa jam setelah putusan diumumkan Gedung Putih menyatakan Presiden Joe Biden telah menelepon keluarga Floyd.
Biden dan wakil presiden Kamala Harris berbicara tidak lama kemudian dari Gedung Putih. Biden menyebut rasisme sistemik di AS merupakan “noda pada jiwa bangsa kita.” Ia menambahkan, “Putusan hari ini merupakan satu langkah maju, tetapi ini jarang sekali terjadi. Tetapi ini dapat menjadi satu langkah maju yang besar dalam menuju keadilan.”
Senator John Cornyn dari fraksi Republik berkeberatan dengan komentar Biden. Dalam cuitannya ia menulis, “Ini adalah putusan terhadap satu petugas berdasarkan fakta dalam satu kasus. Saya terima putusan itu. Tidak perlu menghujat para penegak hukum secara umum dan mayoritas besar polisi yang mempertaruhkan nyawa untuk melindungi keselamatan umum.”
Senator Republik lainnya, Tim Scott, menyambut baik putusan itu dan menyatakan sudah waktunya untuk “membantu memulihkan hubungan tegang antara penegak hukum dan warga kulit hitam serta minoritas Amerika.”
Ordo Persaudaraan Polisi Nasional, yang memiliki lebih dari 350 ribu anggota di AS, menyatakan, sistem peradilan “bekerja sebagaimana seharusnya.”
Selain berkumpul di dekat Gedung Putih, untuk menyambut putusan ini, orang-orang juga berpawai melalui jalan-jalan kota New York hari Selasa setelah putusan diumumkan. Penyelenggara menyerukan slogan-slogan seperti “katakan namanya” dan “angkat tangan, jangan tembak” sementara massa mengular melalui Manhattan.
Sejumlah pesohor juga mengomentari vonis hari Selasa itu. Oprah Winfrey menyatakan ia “lega – dan emosional”. Bintang “Captain America” Chris Evans mencuit singkat, “Keadilan. Cinta untuk keluarga dan teman-teman George Floyd.”Sementara itu Kerry Washington menyatakan ini adalah momen untuk berhenti sejenak dan merenung – tetapi tidak untuk menghentikan aktivisme politik. “Banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ada lebih banyak perjuangan di depan kita,” cuitnya. [uh/ab]