Republik Ceko, Kamis (22/4), memerintahkan Rusia untuk menarik lebih banyak stafnya dari kedutaannya di Praha seiring dengan perselisihan antara kedua negara yang memanas.
Pekan lalu, Praha mengusir 18 anggota staf kedutaan itu dengan menyebut mereka perwira intelijen.
Perselisihan itu berawal dari tuduhan Ceko bahwa mata-mata Rusia berada di balik ledakan mematikan di gudang senjata Ceko pada 2014. Mereka mengklaim mata-mata itu juga bagian dari unit khusus yang mencoba membunuh agen ganda di Inggris.
Rusia membantah tuduhan itu dan minggu lalu dan mengusir 20 diplomat Ceko.
Menteri Luar Negeri Ceko yang baru diangkat, Jakub Kulhanek, Kamis (22/4), mengumumkan Rusia harus menyesuaikannya dengan jumlah staf Ceko di Moskow. Ini berarti hingga akhir Mei, sekitar 60 orang meninggalkan Praha berdasarkan perintah pengusiran itu.
"Kami akan membatasi jumlah diplomat di kedutaan Rusia di Praha sesuai jumlah staf kedutaan kita di Moskow saat ini," kata Kulhanek. Seorang juru bicara kementerian mengatakan keputusan itu termasuk para diplomat dan staf lainnya.
Awal pekan ini, Praha mendesak NATO dan sekutu Eropa lainnya untuk mengambil tindakan pembalasan terhadap Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (22/4), mengatakan akan membalas pengusiran tersebut. [my/jm]