India melaporkan rekor kematian baru akibat COVID-19 dalam sehari Sabtu (8/5). Kepala ilmuwan WHO mengatakan varian virus yang lebih menular, ikut menyebabkan kematian itu.
Dalam wawancara Sabtu (8/5) dengan AFP, Soumya Swaminathan memperingatkan bahwa "fitur epidemiologi yang kita saksikan di India hari ini mengisyaratkan bahwa itu merupakan varian yang menyebar dengan cepat."
Swaminathan mengatakan varian B.1.617 virus corona jelas merupakan faktor yang menyebabkan malapetaka di India, negara asalnya.
"Ada banyak akselerator yang menyebabkannya," kata dokter anak dan ilmuwan berusia 62 tahun itu. Ia menekankan bahwa "virus yang lebih mudah menyebar adalah salah satunya." Namun, dia menambahkan, bahwa perkumpulan dalam jumlah besar dan kurangnya pemakaian masker juga berperan.
Varian B.1.617 pertama kali ditemukan di India Oktober lalu. AS dan Inggris menganggapnya sebagai "varian yang mengkhawatirkan." Ini mengindikasikan bahwa varian itu lebih berbahaya dibandingkan virus aslinya. [vm/ah]