Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken menegaskan lagi komitmen Amerika bagi solusi dua negara: Israel dan Palestina.
Berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, Blinken menyebut solusi dua negara sebagai "satu-satunya cara untuk menjamin masa depan Israel sebagai negara Yahudi yang demokratis. Dan, tentu saja, memberi warga Palestina negara yang berhak mereka miliki."
Blinken berada di wilayah itu untuk membantu menegakkan gencatan senjata yang disetujui pekan lalu yang mengakhiri perang 11 hari. Perang antara Israel dan penguasa militan Hamas di Gaza itu menewaskan lebih dari 250 orang, sebagian besar warga Palestina, dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah pesisir yang miskin itu.
Sebelumnya pada hari itu, Blinken mengumumkan bantuan hampir $40 juta untuk Palestina, termasuk $5,5 juta bantuan darurat untuk Gaza. Total bantuan AS untuk Palestina di bawah pemerintahan Biden menjadi lebih dari $360 juta. Pemerintahan Trump sebelumnya memotong hampir semua bantuan kepada mereka. Blinken mengatakan AS juga akan membuka kembali konsulatnya di Yerusalem.
Blinken berjanji bantuan apa pun tidak akan sampai ke tangan Hamas, yang tidak mengakui hak Israel untuk hidup. Di mata Israel dan Amerika, Hamas adalah organisasi teroris.
AS mencoba mendukung Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang disisihkan dari apa yang terjadi belakangan ini, dalam persaingannya dengan Hamas dan di panggung internasional.
Gencatan senjata yang mengakhiri perang Gaza ditetapkan sejak Jumat (21/5), tetapi tidak mengatasi satu pun masalah mendasar dalam konflik Israel-Palestina. [ka/jm]