Seorang wakil kepala polisi Detroit dinyatakan akan menjadi kepala polisi Columbus berikutnya. Penunjukkan itu memenuhi janji Wali Kota ibu kota negara bagian Ohio dan kota kedua terbesar di negara bagian itu untuk memilih calon dari luar 1.900an petugas kepolisian, yang pertama dalam sejarah departemen kepolisian Columbus.
Wali Kota Columbus Andrew Ginther, Rabu (2/6), menunjuk Elaine Bryant sebagai kepala Kepolisian Columbus, setelah kekacauan di kepolisian itu selama beberapa bulan ini di tengah serangkaian penembakan fatal sejumlah laki-laki dan anak-anak kulit hitam oleh polisi.
Bryant telah bekerja di Kepolisian Detroit sejak 2000 dan telah beberapa kali memegang jabatan di kepolisian itu, termasuk sebagai komandan unit kejahatan utama badan itu. Dalam lamaran yang diajukannya untuk posisi itu, Bryant mempromosikan keahliannya dalam beberapa bidang, termasuk hubungan masyarakat, kesiapsiagaan darurat, latar belakang administrasi yang kuat, investigasi dan kebijakan yang proaktif.
Bryant adalah perempuan kulit hitam pertama yang menjadi kepala polisi di kota itu.
“Saya telah menghadapi banyak rintangan dalam perjalanan hidup saya, sebagian karena jenis kelamin saya dan sebagian lainnya karena ras saya,” ujar Bryant, yang untuk pertama kalinya berbicara sebagai seorang kepala polisi.
“Saya tidak pernah membiarkan hambatan-hambatan ini menghalangi saya,” tambahnya.
Ginther bersikeras untuk mengangkat kepala polisi baru dari luar departemen kepolisian kota itu, dengan mengatakan hal ini merupakan satu-satunya cara untuk memulai perubahan budaya secara luas, yang ia inginkan terjadi di badan itu.
Sebagai bagian dari proses seleksi, Columbus untuk pertama kalinya juga menciptakan posisi wakil kepala polisi, yang memungkinkan kepala polisi berikutnya membentuk timnya sendiri. Ginther mengatakan para kandidat menginginkan hal itu sehingga memungkinkan mereka menerapkan rencana mereka ke depan.
Januari lalu Ginther memecat Thomas Quinlan, veteran polisi Columbus dan tokoh yang dipilihnya untuk posisi itu pada 2019. Ginther mengatakan ia kehilangan kepercayaan pada kemampuan Quinlan untuk memberi perubahan yang diperlukan.
Pengumuman Ginther itu disampaikan saat kebangkitan bersejarah badan itu.
April lalu Ginther dan pejabat-pejabat lainnya mengundang Departemen Kehakiman untuk mengkaji ulang kekurangan dan kesenjangan ras badan itu dalam beberapa bidang. [em/lt]