Tautan-tautan Akses

Korban Jiwa Akibat COVID-19 di AS Tembus 600 Ribu Orang


Para petugas bersiap memindahkan jenazah pasien COVID-19 ke rumah duka di Providence Holy Cross Medical Center di Los Angeles, 9 Januari 2021.
Para petugas bersiap memindahkan jenazah pasien COVID-19 ke rumah duka di Providence Holy Cross Medical Center di Los Angeles, 9 Januari 2021.

Jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat (AS), Selasa (15/6), menembus angka 600 ribu orang, meskipun upaya vaksinasi telah menurunkan secara drastis jumlah kasus baru harian dan kematian, serta membuat Amerika dapat kembali bangkit dari masa suram dan menuju musim panas.

Menurut catatan John Hopkins University, jumlah orang yang meninggal lebih besar dari jumlah penduduk Baltimore atau Milwaukee. Jumlah itu juga hampir setara dengan jumlah orang Amerika yang meninggal karena kanker pada 2019.

Di seluruh dunia, jumlah orang yang meninggal karena COVID-19 mencapai 3,8 juta orang.

Pencapaian ini terjadi pada hari yang sama ketika California dan New York mencabut sebagian besar pembatasan yang tersisa. Kedua negara bagian itu mengikuti langkah negara-negara bagian lain yang telah melonggarkan kebijakan, selangkah demi selangkah, menuju atau mendekati musim panas yang normal dan menyenangkan bagi banyak warga Amerika.

“Jauh di lubuk hati saya ingin bersuka cita,” ujar Rita Torres, pensiunan administrator sebuah universitas di Oakland, California. Namun, ia berencana untuk menikmatinya secara perlahan-lahan karena “itu seperti, apakah ini terlalu cepat? Apakah kita akan menyesalinya nanti?”

Kehadiran vaksin pada pertengahan Desember membuat jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 di Amerika turun drastis, dari 3.400 orang per hari pada pertengahan Januari menjadi rata-rata sekitar 340 orang Juni ini. Kasus baru per hari rata-rata mencapai 14.000, turun dibanding 250.000 kasus per hari pada musim dingin lalu.

Jumlah kematian di AS dan seluruh dunia diperkirakan secara signifikan jauh lebih besar lagi, di mana banyak kasus di beberapa negara mungkin telah diabaikan atau disembunyikan.

Presiden AS Joe Biden mengakui bahwa AS akan mendekati angka kematian itu saat berkunjung ke Eropa, dengan mengatakan meskipun kasus baru dan kematian di Amerika telah turun secara dramatis, “masih terlalu banyak nyawa yang hilang” dan “sekarang bukan saatnya untuk lengah.”

Jumlah korban meninggal baru-baru ini dinilai tragis mengingat vaksin telah tersedia luas.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control/CDC), lebih dari 50 persen warga Amerika telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin, sementara lebih dari 40 persen telah divaksinasi penuh.

Namun, tingkat vaksinasi di AS telah anjlok sehingga membuat banyak tempat kelebihan dosis vaksin dan memicu kekhawatiran apakah akan dapat mencapai target Presiden Biden untuk memvaksinasi 70 persen orang dewasa sedikitnya satu dosis vaksin pada 4 Juli nanti. Saat ini jumlahnya baru mencapai 65 persen.

Hingga minggu lalu ada sekitar satu juta vaksinasi per hari, turun dari 3,3 juta vaksinasi per hari pada pertengahan April lalu. [em/jm]

XS
SM
MD
LG