Badan Pengawas Obat Amerika (FDA) hari Jumat (25/6) menambahkan peringatan pada literatur yang menyertai vaksin COVID produksi Pfizer BioNTech dan Moderna yang menunjukkan adanya risiko peradangan jantung yang langka setelah penggunaannya.
FDA menyatakan untuk setiap vaksin, lembar fakta telah direvisi bagi para penyedia layanan kesehatan agar memasukkan peringatan terkait laporan efek samping yang menunjukkan peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis, terutama setelah dosis kedua diberikan. Gejala itu muncul beberapa hari setelah vaksinasi.
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung, sedangkan perikarditis adalah peradangan pada lapisan tipis di jantung.
Sejak 11 Juni 2021, lebih dari 1.200 kasus miokarditis atau perikarditis telah dilaporkan ke Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Bermanfaat Vaksin (VAERS) AS, dari sekitar 300 juta dosis vaksin mRNA yang diberikan.
Beberapa kasus kemungkinan lebih tinggi pada laki-laki dalam seminggu setelah dosis vaksin kedua. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengidentifikasi 309 kasus rawat inap akibat peradangan jantung pada orang di bawah usia 30 tahun, 295 di antaranya sudah dipulangkan.
Regulator kesehatan di beberapa negara telah menyelidiki kasus miokarditis dan perikarditis, lebih sering ditemukan pada pria muda, setelah mendapatkan vaksinasi Pfizer atau Moderna, vaksin yang didasarkan pada teknologi mRNA.
Pfizer dan Moderna tidak segera menanggapi permintaan komentar setelah jam kerja. [ah/mg]