Iran, Kamis (22/7) mulai mengekspor minyak mentah melewati Teluk Oman untuk pertama kalinya, dan tidak melewati Selat Hormuz yang strategis.
Dalam sebuah upacara yang menandai peresmian proyek tersebut, Presiden Hassan Rouhani menyebut rencana itu "paling strategis."
Media pemerintah Iran menggambarkan langkah itu sebagai suatu indikasi bahwa sanksi-sanksi yang dijatuhkan AS sedang dikalahkan.
Washington menjatuhkan beberapa sanksi terhadap Teheran setelah mantan Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.
Proyek yang dimulai tahun 2019 diperkirakan menelan biaya sekitar 2 miliar dolar AS itu, membantu Iran mengurangi ketergantungan pada terminal ekspor minyak utamanya di pulau Kharg, Teluk Persia.
Jalan pintas itu juga mengurangi biaya transportasi dan asuransi untuk kapal tanker minyak.
Fasilitas tersebut saat ini memungkinkan pemompaan sekitar 30.000 barel minyak mentah per jam ke kapal-kapal tanker, lewat dermaga lepas pantai yang mengapung. Dermaga itu terletak sekitar tujuh kilometer (4,7 mil) di lepas pantai. [mg/jm]