Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Selasa (10/8), mengecam keras Korea Selatan karena melangsungkan latihan militer dengan Amerika Serikat.
Kim Yo-jong mengatakan latihan bersama itu adalah latihan invasi dan memperingatkan bahwa Korea Utara akan bekerja lebih cepat untuk memperkuat kemampuan serangan pendahuluannya.
Pernyataannya muncul setelah media Korea Selatan melaporkan bahwa militer Korea Selatan dan militer AS akan memulai empat hari latihan pendahuluan pada hari Selasa (10/8) sebelum mengadakan latihan simulasi komputer dari 16 Agustus hingga 26 Agustus.
Kim mengatakan ia diberi wewenang untuk merilis pernyataan itu, sehingga menyiratkan bahwa pesan itu datang langsung dari saudara laki-lakinya, Kim Jong-un.
Ia menggambarkan keputusan Korea Selatan untuk mengadakan latihan bersama meskipun ada peringatan sebelumnya dari Korea Utara sebagai "perilaku jahat" yang akan mendorong munculnya ancaman keamanan yang lebih serius terhadap Korea Selatan dan sekutunya.
Ia mengatakan bahwa melanjutkan latihan itu mengungkap kemunafikan tawaran pemerintahan Biden untuk melanjutkan dialog mengenai program senjata nuklir Korea Utara. Ia mengatakan tidak akan ada perdamaian yang stabil di Semenanjung Korea kecuali Amerika Serikat menarik pasukan dan senjatanya dari Korea Selatan.
Belum jelas apakah ancaman Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan serangan pendahuluannya itu menandakan akan dimulainya kembali aktivitas pengujian misilnya.
Korea Utara mengakhiri jeda selama setahun dalam uji balistiknya pada Maret lalu dengan menembakkan dua misil jarak pendek ke laut. [ab/lt]