Gubernur New York yang baru dilantik, Kathy Hochul, mengakui negara bagian itu mencatatkan kematian akibat COVID-19 hampir 12.000 lebih banyak daripada yang dipublikasikan oleh pendahulunya, Andrew Cuomo.
Dalam siaran pers yang diunggah di situs resminya, Selasa malam (24/8), kantor gubernur melaporkan ada 55.395 orang yang meninggal karena COVID-19 di New York, berdasarkan data sertifikat kematian yang diserahkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Jumlah ini naik dari 43.415. yang dilaporkan Cuomo kepada publik Senin (23/8), hari terakhir ia menjabat sebagai gubernur.
Kedua angka kematian itu diunggah di situs resmi negara bagian itu. Dijelaskan jumlah yang lebih besar itu “termasuk mereka yang meninggal di lokasi mana pun, termasuk rumah sakit, panti wreda, fasilitas perawatan orang dewasa, di rumah, fasilitas perawatan orang parah dan berbagai situasi.”
“Kami sekarang merilis lebih banyak data daripada yang telah dirilis sebelumnya secara publik sehingga orang tahu kematian di panti jompo dan kematian di rumah sakit konsisten dengan apa yang ditampilkan oleh CDC,” jelas Hochul dalam wawancara dengan jaringan televisi MSNBC, Rabu (25/8).
Hochul mulai Senin (30/8) juga menerapkan kebijakan wajib masker pada semua sekolah di New York, baik negeri maupun swasta.
Hochul dilantik pada Selasa (24/8) pagi setelah Cuomo mengundurkan diri dari jabatannya, efektif tengah malam pada Senin (23/8). Dia memilih mengundurkan diri daripada menghadapi proses pemakzulan yang diperkirakan akan berlarut-larut karena tuduhan-tuduhan pelecehan seksual. [lt/em]