Adik berpengaruh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Jumat (24/9) mengatakan bahwa Korea Selatan “mengagumkan” dengan usulan secara resmi untuk mengakhiri Perang Korea tetapi ia menuntut Seoul terlebih dahulu meninggalkan “kebijakan bermusuhan” terhadap Pyongyang.
Pernyataan Kim Yo Jong itu, yang disiarkan oleh kantor berita resmi pemerintah KCNA, merupakan tanggapan atas seruan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in baru-baru ini untuk menyatakan secara resmi berakhirnya konflik 1950-53 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, sehingga kedua pihak secara teknis berperang selama lebih dari setengah abad.
Dalam pidato di Majelis Umum PBB sebelumnya pekan ini, Moon mengusulkan deklarasi diakhirinya konflik yang meletus 71 tahun lalu, menekankan tindakan seperti itu akan “membuat kemajuan yang tidak dapat diubah dalam denuklirisasi dan mengantar era perdamaian sepenuhnya.”
Kim Yo Jong, penasihat utama kebijakan untuk saudara laki-lakinya Kim Jong Un, mengatakan usulan mengakhiri perang itu adalah “ide yang mengagumkan” tetapi ia bersikeras Korea Selatan harus terlebih dahulu menghilangkan sikap bermusuhan.
Bulan ini saja Korea Utara melakukan dua kali penembakan rudal, satu uji coba rudal jelajah jarak jauh dan satunya lagi rudal balistik jarak pendek.
Moon menggambarkan peluncuran rudal yang dilakukan oleh Pyongyang baru-baru ini sebagai “provokasi” ketika dia mengawasi keberhasilan uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam (SLBM) pekan lalu, yang menjadikan Korea Selatan salah satu dari hanya sedikit negara yang memiliki teknologi canggih itu. [lt/uh]