Ratusan dari ribuan warga Afghanistan yang dievakuasi ke Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir, sedang bersiap untuk dipindahkan ke negara bagian North Carolina, yang berada di wilayah tenggara AS.
Saat ini persiapan tengah dilakukan untuk membantu para pengungsi menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya di Amerika.
Menurut Marsha Hirsch, direktur eksekutif Badan Pemukiman Kembali Pengungsi Carolina (CRRA), yang berbasis di Charlotte, kota terbesar di North Carolina, waktu menjadi faktor yang sangat penting.
“Kami selalu berharap bahwa setelah 90 hari, seseorang pengungsi mendapat pekerjaan, sehingga kasusnya bisa menjadi pengungsi yang mandiri secara finansial, bisa membayar sewa sendiri, mengambil kelas ESL (Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua), mendaftarkan anak-anaknya di sekolah,” kata Hirsch kepada VOA.
“Jadi, kami mencoba menyelesaikan semua tugas itu dalam 90 hari.”
Seperti banyak pengungsi lainnya, warga Afghanistan yang direlokasi melarikan diri dari perang dan pergolakan ketika Taliban dengan cepat mengambil alih kekuasaan di hari-hari terakhir penarikan pasukan militer AS dari negara itu.
Namun tidak seperti kebanyakan pengungsi, hampir semua pengungsi Afghanistan sudah memiliki hubungan dengan Amerika. Mereka rata rata bekerja untuk warga AS yang sempat tinggal di Afghanistan selama perang yang berlangsung dalam kurun waktu 20 tahun itu atau memiliki kaitan dengan seseorang yang pernah bekerja dengan AS.
“Hampir semua orang (yang) diberi visa ini (untuk datang ke Amerika) pernah bekerja untuk Amerika dalam kapasitas tertentu, tentu saja dengan kerabat mereka,” kata Omer Omer direktur Komite Pengungsi dan Imigran AS Raleigh, di North Carolina.
Omer mencatat bahwa beberapa pengungsi Afghanistan telah tiba di North Carolina dan jumlah tersebut akan terus bertambah di mana mereka akan datang dari pangkalan militer AS yang saat ini menjadi tempat tinggal mereka untuk sementara waktu. Sebagian tiba dengan keluarganya, sementara yang lainnya tibu seorang diri.
“Saya memperkirakan kami akan mulai menerima jumlah pengungsi yang lebih besar. Jadi, kami benar-benar mempersiapkan diri” ujar Omer. [my/jm]