Dalam perjuangan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim, beberapa negara besar pengguna batu bara, pada Kamis (4/11), mengumumkan langkah-langkah untuk perlahan-lahan menjauhkan diri dari penggunaan bahan bakar fosil yang sarat akan polusi tersebut.
Janji untuk secara bertahap menghentikan penggunaan batu bara muncul bersama janji lain yang dibuat pada KTT iklim PBB di Glasgow, Skotlandia. Menurut Presiden COP26 Alok Sharma, janji itu akan memangkas sekitar sepersepuluh derajat dari proyeksi kenaikan suhu yang akan terjadi di masa depan. Namun para ahli di luar KTT itu menyebut hal itu optimis.
Rasa optimisme juga tinggi terkait janji mengenai penghentian penggunaan batu bara, yang sampai saat ini memiliki jejak karbon paling kotor dari bahan bakar utama dan secara signifikan menyumbang emisi yang mengakibatkan pemanasan bumi.
"Hari ini, saya rasa kita bisa mengatakan akhir dari batu bara sudah di depan mata," kata Sharma, yang memimpin konferensi COP 26 yang diikuti oleh hampir 200 negara.
Namun kritik akan janji tersebut tetap menyeruak di mana sebagian mengatakan visi tersebut dikaburkan oleh banyak hal karena beberapa negara dengan tingkat perekonomian besar belum menetapkan tanggal untuk mengakhiri ketergantungan mereka pada batu bara.
Negara-negara yang dimaksud di antaranya adalah Amerika Serikat, China, India dan Jepang. Negara-negara ini menjadi sasaran pengunjuk rasa yang mengenakan berbagai karakter animasi dalam demontrasi di luar lokasi KTT berlangsung pada Kamis (4/11).
Negara-negara tersebut memiliki janji yang berbeda-beda. Sebagian berjanji untuk menghentikan penggunaan batu bara sepenuhnya di masa mendatang, sementara yang lain mengatakan akan berhenti membangun pabrik baru, dan bahkan lebih jauh lagi beberapa negara, termasuk China di antaranya, mengatakan akan menghentikan pembiayaan pabrik batu bara baru di luar negeri.
Pemerintah Inggris mengatakan lebih dari 20 negara, termasuk di antaranya Chili, Indonesia, Korea Selatan, Ukraina, dan Vietnam, telah berjanji untuk memasang tenggat waktu baru atau lebih awal dari yang sebelumnya dibuat mengenai penghentian penggunaan batu bara.
Sebagian menyampaikan peringatan penting, seperti permintaan Indonesia untuk mendapat bantuan tambahan sebelum berkomitmen untuk memajukan tenggat waktu hingga tahun 2040-an.
Sementara itu, Polandia, yang merupakan negara pengguna batubara terbesar kedua di Eropa setelah Jerman, tampaknya mundur dari komitmen baru apapun yang ambisius, beberapa jam setelah pengumuman itu dibuat. [my/em]