Partai Republik AS menang besar pada Selasa (2/11) dalam pemilihan setidaknya di satu negara bagian. Sebagian kalangan melihat kekalahan Demokrat di negara bagian Virginia sebagai tanda peringatan bagi partai itu menjelang pemilihan paruh waktu tahun depan, ketika semua kursi di Dewan Perwakilan Rakyat AS dan sepertiga dari kursi Senat AS diperebutkan.
Dua kejutan yang tidak diinginkan bagi Partai Demokrat: Partai Republik memenangkan pemilihan gubernur di Virginia untuk pertama kalinya dalam satu dekade dengan kandidat yang tidak pernah memegang jabatan publik sebelumnya.
Glenn Youngkin adalah gubernur terpilih Virginia. “Baik Virginia, kita memenangkan pemilihan ini!”
Sementara di negara bagian New Jersey, Gubernur Demokrat Phil Murphy memenangkan pemilihan kembali, tetapi dalam persaingan yang sangat ketat yang tidak bisa diputuskan sampai Rabu malam.
“Terima kasih, New Jersey! Terima kasih Anda telah menaruh kepercayaan pada tim kami selama empat tahun lagi,” kata Gubernur Murphy.
Di Virginia, kandidat gubernur Demokrat Terry McAuliffe mencoba menghubungkan Youngkin dengan mantan Presiden Donald Trump. Dia berharap dapat menarik pemilih di negara bagian yang dimenangkan Joe Biden dari Partai Demokrat dengan 10 persen dalam pemilihan presiden. Sementara itu, Partai Republik fokus pada apa yang disebut masalah-masalah di sekitar “meja makan” seperti pajak, pendidikan, dan kejahatan.
Hasil pemilihan Virginia itu merupakan sinyal peringatan bagi Partai Demokrat, kata Mark Rozell, guru besar ilmu politik dari Universitas George Mason. “Persepsi publik saat ini adalah bahwa Partai Demokrat yang mengendalikan Washington tidak dapat menyelesaikan hal-hal yang mereka katakan akan mereka lakukan, dan “branding” Partai Demokrat terpukul.”
Secara khusus, Rancangan Undang-Undang Membangun Kembali Lebih Baik (“Build Back Better”) dari Presiden Biden hingga kini belum berhasil diloloskan. RUU itu secara besar-besaran memperluas jaring pengaman sosial Amerika dan memerangi perubahan iklim dengan biaya $ 1,75 triliun. Ketika warga negara bagian Virginia bersiap menuju TPS pada Selasa lalu, Presiden Biden berbicara mengenai RUU tersebut.
“(Rencana anggaran) itu akan menurunkan inflasi, menaikkan upah, meningkatkan persaingan, menciptakan dua juta pekerjaan per tahun,” kata Biden.
Tetapi RUU itu masih terhenti di Kongres sementara kalangan Demokrat progresif dan moderat tidak dapat mencapai kata sepakat mengenai banyak ketetapan dan syarat-syarat di dalamnya. Partai Republik memanfaatkan hasil pemilihan Selasa lalu sebagai bukti bahwa warga Amerika memberontak terhadap rencana tersebut.
Pemilihan di luar tahun pemilu seringkali berbahaya bagi partai politik yang mengendalikan Washington. Partai Demokrat memiliki mayoritas di DPR dan Senat yang tipis untuk dipertahankan dalam pemilihan paruh waktu tahun depan, yang biasanya menguntungkan bagi partai oposisi. Hasil pemilihan hari Selasa di Virginia itu menambah kesuraman Partai Demokrat, dan optimisme Partai Republik menuju tahun pemilihan 2022. [lt/jm]