Beberapa hari setelah pejabat kesehatan Afrika Selatan mengumumkan penemuan mutasi terbaru virus corona, yang sekarang dikenal sebagai omicron, para pelancong di Johannesburg mengatakan ini terasa seperti deja vu.
Lizette Buys mengatakan kepada Reuters bahwa pembatasan perjalanan terbaru dan yang sedang berkembang “sangat mengecewakan.” “Setelah terdampar selama dua tahun karena COVID dan tidak bisa bertemu keluarga – termasuk orang tua saya yang sakit parah – saya harus kembali ketika perbatasan dibuka untuk mengunjungi mereka dan sekarang baru menyadari, bahwa semua pembatasan itu terjadi lagi.”
Banyak negara sudah mulai melarang atau membatasi perjalanan dari negara-negara di kawasan Afrika selatan.
Dalam pembicaraan lewat konferensi video, Menteri Kesehatan Afrika Selatan Dr. Joe Phaahla menyebut pembatasan perjalanan itu langkah yang gegabah. “Reaksi beberapa negara dalam hal memberlakukan larangan perjalanan dan tindakan semacam itu sepenuhnya bertentangan dengan norma dan standar yang dipandu oleh Organisasi Kesehatan Dunia,” tukasnya.
Dr. Phaahla menyebut pembatasan-pembatasan perjalanan itu “kejam.”
Pada hari Minggu (28/11), kepala penasihat medis Presiden AS Joe Biden, Dr. Anthony Fauci, mengatakan pembatasan perjalanan tidak akan menghentikan penyebaran virus, namun dapat memberi waktu untuk bertindak.
Fauci berbicara pada acara televisi ABC “This Week.” “Manfaatkan waktu yang ada untuk mengambil tindakan. Dengan mengulur waktu, kita belajar lebih banyak tentang virus ini, kita belajar apa hubungannya dengan antibodi yang dipicu oleh vaksin, dan terutama, kita menggunakan waktu ini untuk benar-benar mempercepat langkah kita untuk mendorong dan membuat orang divaksinasi. Ini akan memberi kita waktu untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita.”
Fauci kemudian memuji para pejabat Afrika Selatan atas transparansi mereka dalam mengidentifikasi dan berbagi rincian mengenai varian omicron. Walaupun dia mengatakan terlalu dini untuk membicarakan lockdown atau karantina wilayah, Fauci menambahkan, pejabat kesehatan AS dan Afrika Selatan berencana untuk bertemu lagi pada hari Minggu mendatang.
Pada hari Jumat, 61 penumpang yang tiba di Belanda dalam dua penerbangan dari Afrika Selatan dinyatakan positif virus corona. Pada hari Minggu, pejabat kesehatan Belanda mengatakan mereka menemukan sedikitnya 13 kasus varian omicron dalam kelompok itu. [lt/rd]