Otoritas China telah menyetujui Boeing 737 MAX terbang kembali di negara itu setelah melakukan serangkaian penyesuaian terkait keselamatan terbang, menghilangkan ketidakpastian besar terkait kembalinya layanan raksasa penerbangan Amerika itu setelah lama mengalami kemerosotan.
Sebuah arahan dari Badan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) yang menganggap model pesawat itu “laik terbang” menjadi landasan bagi jet itu untuk kembali dalam jadwal penerbangan di China tahun depan, setelah perundingan berbulan-bulan antara Beijing dan Boeing.
Saham Boeing meroket setelah keputusan itu, yang juga membuka jalan baginya untuk mengirim lebih dari 100 pesawat MAX ke berbagai maskapai penerbangan China, yang diproduksi selama lebih dari dua tahun pesawat itu dilarang terbang di China menyusul dua kecelakaan maut.
CAAC mengemukakan dalam pernyataan lebih jauh pada hari Jumat bahwa pihaknya berharap “operasi komersial dari armada domestik yang ada akan dimulai kembali secara progresif pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.”
Kabar mengenai keputusan itu pertama kali muncul pada hari Kamis, sewaktu AFP melihat arahan pemerintah yang menunjukkan China memberi lampu hijau untuk 737 MAX setelah melakukan “tindakan-tindakan korektif.” Pernyataan CAAC pada hari Jumat mengukuhkan keputusan tersebut.
Langkah CAAC tersebut juga mengukuhkan tempat bagi produsen pesawat Amerika itu di China – pasar penerbangan dengan pertumbuhan penting – terlepas dari ketegangan politik dan perdagangan yang terus terjadi antara Washington dan Beijing.
“Ini akan memberi Boeing jaminan untuk mulai meningkatkan lagi produksi pesawat,” kata Michel Merluzeau, analis perusahaan konsultan AIR, seraya menambahkan bahwa tindakan itu seperti “cahaya di ujung terowongan” bagi MAX. [uh/ab]