Tautan-tautan Akses

Wartawan Filipina Ditembak Mati Saat Menonton TV di Toko


Pistol standar militer 9 mm. (Foto courtesy: Kapendam XVII-Cen./ilustrasi) Jesus Malabanan, koresponden surat kabar Manila Standard, meninggal saat dibawa ke rumah sakit setelah ditembak di kepalanya di toko keluarganya di Calbayong, Samar, Filipina, Kamis (9/12).
Pistol standar militer 9 mm. (Foto courtesy: Kapendam XVII-Cen./ilustrasi) Jesus Malabanan, koresponden surat kabar Manila Standard, meninggal saat dibawa ke rumah sakit setelah ditembak di kepalanya di toko keluarganya di Calbayong, Samar, Filipina, Kamis (9/12).

Seorang pria bersenjata menembak mati seorang jurnalis yang sedang menonton TV di sebuah toko di Filipina tengah, dalam serangan yang berani.

Jesus Malabanan, koresponden lokal berusia 58 tahun untuk surat kabar Manila Standard, meninggal saat dibawa ke rumah sakit setelah ditembak di kepalanya oleh salah seorang dari dua pria pengendara sepeda motor Rabu malam (8/12) di toko keluarga yang dikelolanya di kota Calbayog di provinsi Samar, kata polisi dan para pejabat Kamis (9/12).

Kedua tersangka melarikan diri dan polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi mereka dan motif serangan itu.

Kelompok pengawas media mengutuk pembunuhan itu, termasuk rekan-rekan Malabanan di Pampanga, sebuah provinsi di utara Manila di mana dia tinggal dan bekerja selama bertahun-tahun sebagai koresponden berita dan sebagai stringer untuk kantor berita Reuters.

Puluhan jurnalis telah terbunuh atau diserang di bawah kepemimpinan Duterte dan para pendahulunya. Pada tahun 2009, anggota klan politik yang kuat dan para para sekutu mereka menembak mati 58 orang, termasuk 32 pekerja media, dalam serangan bergaya eksekusi di provinsi Maguindanao, Filipina selatan.

Pengadilan Filipina memutuskan para anggota keluarga Ampatuan bersalah atas pembunuhan massal pada 2019 itu, tetapi masih banyak lagi tersangka yang masih buron. [lt/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG