Tautan-tautan Akses

Melonjaknya Inflasi di AS Buat Kenaikan Upah Pekerja Tak Ada Artinya


Seorang pekerja meletakkan kantong ubi jalar dalam wadah di gudang Bank Makanan Komunitas Alameda County di Oakland, California, 5 November 2021. (Foto: AP)
Seorang pekerja meletakkan kantong ubi jalar dalam wadah di gudang Bank Makanan Komunitas Alameda County di Oakland, California, 5 November 2021. (Foto: AP)

Naiknya harga berbagai barang mulai dari bahan pangan hingga bensin menekan keuangan konsumen dan pemilik bisnis.

Harga barang-barang kebutuhan naik 6,8% pada November dibandingkan pada tahun sebelumnya. Kenaikan biaya untuk makanan, energi, perumahan, dan barang-barang lain membuat orang Amerika mengalami tingkat inflasi tahunan tertinggi sejak 1982.

Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan pada Jumat (10/12) bahwa dari Oktober hingga November, harga-harga naik 0,8%.

Inflasi semakin menekan konsumen, terutama rumah tangga berpenghasilan rendah. Kenaikan harga terutama terjadi pada barang kebutuhan sehari-hari.

Seorang warga mengungkapkan, berdasar "pengalaman pribadi, di mana-mana, bensin, makanan, daging sapi, ayam, sebut saja, semuanya naik. Minimal 15 persen."

Inflasi juga membuat kenaikan upah pekerja seolah tidak ada artinya. Situasi ini memperumit rencana Bank Sentral Amerika untuk mengurangi bantuannya bagi ekonomi dan bertepatan dengan lesunya dukungan publik bagi Presiden Joe Biden. [ka/ah]

XS
SM
MD
LG