Presiden Joko Widodo hari Senin (13/12) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12). Dalam pertemuan tersebut Jokowi menyampaikan beberapa hal, seperti prioritas G20 di dalam keketuan Indonesia.
Dalam telekonferensi pers usai kunjungan kehormatan tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menegaskan harapan presiden agar kemitraan di antara kedua negara di berbagai bidang dapat semakin diperkuat.
“Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi salah satu mitra di bidang ekonomi pada saat Presiden bicara mengenai hubungan bilateral, termasuk di bidang investasi. Dan Indonesia juga mengharapkan dapat menjadi bagian dari rantai pasok global untuk bidang kesehatan,” ungkap Retno.
Presiden, ujar Retno, juga menyampaikan apresiasi atas berbagai dukungan yang diberikan oleh AS selama masa pandemi ini, termasuk bantuan pasokan vaksin.
Retno mengungkapkan diskusi yang terjadi antara Blinken dan Jokowi berjalan dengan cukup hangat dan terbuka, di mana Blinken kembali menyampaikan komitmen AS untuk bisa bermitra dengan Indonesia di dalam bidang investasi infrastruktur.
Hal tersebut sejalan dengan hasil pertemuan para menteri luar negeri negara-negara G7 dan ASEAN, yang mencakup komitmen untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur, termasuk melalui mobilisasi, serta partisipasi dari private sectors.
“Dalam pertemuan itu, AS juga menyambut baik keinginan Indonesia untuk berpartisipasi dalam suplay chain di bidang kesehatan. Menlu Blinken juga menyampaikan dukungan terhadap keketuan G20 Indonesia,” tambahnya.
Kerja Sama Indonesia-Rusia
Setelah menerima Blinken, pada hari yang sama Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay Patrushev. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi pun menyambut baik kerja sama yang akan dilakukan oleh Indonesia-Rusia dalam bidang keamanan informasi internasional.
“Presiden menyambut baik penandatangan MoU kerja sama di bidang keamanan informasi internasional antara Indonesia dan Rusia, yang akan dilakukan oleh Menko Polhukam dan Sekretaris Patrushev besok,” ungkap Retno.
Lebih lanjut, Retno menjelaskan, Indonesia juga mengharapkan penguatan kerja sama dengan Rusia ketika Indonesia akan memegang keketuan ASEAN pada tahun 2023 mendatang.
Kepercayaan Strategis
Di akhir telekonferensi pers, Retno menegaskan bahwa baik AS maupun Rusia merupakan mitra baik Indonesia. Menurutnya, Indonesia akan terus mengembangkan “strategic trust” atau kepercayaan strategis dengan semua negara. Penguatan “strategic trust” ini dinilai sangat penting untuk menjadi fondasi untuk membangun sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati.
“Strategic trust ini juga diperlukan untuk membangun dunia yang damai, stabil, dan sejahtera dan Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk berkontribusi menciptakan dunia yang damai, stabil dan sejahtera,” pungkasnya. [gi/em]