Pelabuhan Los Angeles, pelabuhan tersibuk di AS, menyatakan sedang di jalur untuk memindahkan volume kargo impornya yang mencapai rekor tahun ini. Sementara itu, para pejabat masih berjuang untuk mengurangi lalu lintas kapal pendukung dan meredakan gangguan rantai pasokan yang dituding sebagai penyebab kelangkaan produk dan kenaikan harga produk eceran.
“Permintaan konsumen Amerika yang terus menerus dan tidak tertandingi mendorong jumlah impor kami ke level baru,” kata Gene Seroka, direktur eksekutif Pelabuhan Los Angeles, kepada wartawan. “Kita sedang di jalur mencapai rekor impor tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021,” katanya
Kontainer kini keluar dermaga lebih cepat, kata Seroka. Meski demikian, hampir 100 kapal berada di dekat pelabuhan itu atau pelabuhan Long Beach di dekatnya, atau mengarah ke pelabuhan-pelabuhan itu.
Sementara itu, sekitar dua bulan setelah Presiden Joe Biden mengumumkan kesepakatan untuk membangun operasi 24 jam di pelabuhan Los Angeles, hanya satu dari tujuh terminal peti kemas yang memenuhi target tersebut. Sebagian masalah dalam membangun operasi 24 jam itu adalah mengoordinasikan berbagai perhentian dalam rantai pasokan pada jam-jam tengah malam, termasuk ruang gudang dan transportasi truk.
Seroka mengatakan pelabuhan Los Angeles diperkirakan akan mengimpor sekitar 5,5 juta unit kontainer kargo tahun ini, peningkatan 13 persen dari rekor sebelumnya yang tercatat tahun 2018. Terlepas dari serangkaian langkah yang dimaksudkan untuk mempercepat arus kargo, total impor bulan November turun dibandingkan dengan tahun 2020, antara lain karena banyak kapal yang tiba tidak terjadwal dan dalam ukuran yang lebih kecil.
Ia mengatakan inventaris gudang naik sekitar dua persen pada periode yang sama tahun lalu, dan inventaris toko sedikit di bawah level tahun 2020 pada bulan November.
Ekspor terus mengalami penurunan panjang, dengan 33 dari 37 bulan ini yang mencatat penurunan. Seroka mengaitkan penurunan itu antara lain dengan ketegangan perdagangan dengan China di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump, dolar yang menguat yang menyebabkan produk-produk AS kurang berdaya saing dan banyaknya kontainer kosong ke Asia ditinggal di pelabuhan, yang menghabiskan ruang yang seharusnya dapat digunakan oleh produk-produk AS.
Seroka mengatakan jumlah kontainer impor di dermaga yang bertahan selama sembilan hari atau lebih telah berkurang 56 persen, karena pejabat pelabuhan mengancam akan memungut biaya untuk kargo yang lambat dipindahkan di dermaga.
Tantangan lainnya, menurut Seroka, lebih dari 70 ribu kontainer kosong di terminal atau properti pelabuhan, yang membuat semakin sulit untuk memindahkan kargo ke truk dan kereta. Ia mengatakan para pejabat pelabuhan mendesak perusahaan pelayaran untuk menyingkirkan tumpukan kontainer itu dan, jika perlu, pelabuhan dapat mempertimbangkan sanksi finansial bagi perusahaan yang gagal melakukannya.
Ia juga mengisyaratkan bahwa hambatan dalam rantai pasokan, mengingat kerumitannya, kemungkinan besar akan berlanjut. [uh/ka]