Para demonstran yang menentang kekuasaan militer berpawai dekat istana presiden di Ibu Kota Sudan pada Sabtu (25/12) untuk kedua kalinya dalam seminggu, seperti yang diperlihatkan siaran televisi.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa pada hari ke-10 demonstrasi besar sejak kudeta 25 Oktober.
Komite Sentral Dokter Sudan mengatakan 178 orang terluka dalam protes hari Sabtu (25/12). Delapan di antaranya terkena tembakan peluru tajam.
Dalam pernyataan terpisah, komite itu mengatakan pasukan keamanan memasuki Rumah Sakit Khartoum dan Rumah Sakit Pelabuhan Sudan.
Protes-protes menentang kudeta telah berlanjut meskipun Abdallah Hamdok telah diangkat lagi sebagai perdana menteri bulan lalu.
Para pengunjuk rasa telah menuntut agar militer tidak memainkan peranan dalam pemerintah selama transisi menuju pemilu yang bebas. [vm/ft]