Tautan-tautan Akses

Kontroversi Mencuat di Medsos Menyusul Pengusiran Djokovic


Lukisan mural petenis Serbia Novak Djokovic di Beograd, Serbia, Kamis, 6 Januari 2022. (AP Photo/Darko Vojinovic).
Lukisan mural petenis Serbia Novak Djokovic di Beograd, Serbia, Kamis, 6 Januari 2022. (AP Photo/Darko Vojinovic).

Reaksi keras bermunculan menyusul keputusan pemerintah Australia untuk menolak masuk petenis putra peringkat satu dunia Novak Djokovic ke negara itu untuk mempertahankan gelarnya di Australia Terbuka. Penolakan itu berakar dari kegagalan Djokovic memenuhi persyaratan untuk pengecualian aturan vaksinasi COVID-19 negara itu.

Sejumlah politisi dan pemain tenis kelas dunia menyampaikan pendapat mereka di berbagai media sosial.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengemukakan, “Saya mengatakan kepada Novak Djokovic bahwa seluruh rakyat Serbia bersamanya dan pemerintah akan melakukan segalanya untuk mengakhiri pelecehan terhadap pemain tenis terbaik dunia itu.”

“Ia bermain sesuai aturan. Ia mendapat pengecualian, ia juara sembilan kali, apakah orang suka atau tidak dia berhak mengikuti permainan yang adil. Ia tidak membuat aturan. Ia layak bermain di lapangan, bukan di pengadilan,” ujar Paul McNamee, yang pernah menjadi direktur turnamen Australia Terbuka selama 12 tahun.

“Ini sikap yang tidak biasanya dari pemerintah Down Under (istilah lain untuk Australia, red),'' kata pelatih Djokovic yang juga juara Wimbledon 2001 Goran Ivanisevic, di media sosial saat berada di bandara Melbourne, Rabu malam.

“Sangat jelas di sini. Dua dewan medis terpisah menyetujui pembebasannya. Dan politisi menghentikannya. Australia tidak pantas menjadi tuan rumah Grand Slam,'' ungkap perempat finalis dua kali Australia Terbuka Tennys Sandgren dari Amerika Serikat, yang tidak bermain di turnamen Grand Slam tersebut pada tahun ini karena persyaratan vaksinasi, di Twitter.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga tidak tinggal diam. Melalui Twitter, ia mengarakan, “Visa Djokovic telah dibatalkan. Aturan adalah aturan, terutama jika menyangkut perbatasan kita. Tidak ada seorang pun di atas aturan ini. Kebijakan perbatasan kami yang kuat sangat penting bagi Australia yang memiliki salah satu tingkat kematian terendah di dunia akibat COVID, kami harus terus waspada.''

Djokovic telah memenangkan Australia Terbuka sembilan kali. Melalui turnamen ini, ia berusaha membukukan rekor gelar Grand Slam ke-21-nya untuk tunggal putra. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG