Tautan-tautan Akses

Pasukan Prancis Keluar, Pasukan Rusia Masuk ke Timbuktu, Mali


Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan virtual antara anggota kabinetnya di Moskow, Rusia, pada 24 Desember 2021. (Foto: Sputnik via AFP/Alexey Nikolsky)
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan virtual antara anggota kabinetnya di Moskow, Rusia, pada 24 Desember 2021. (Foto: Sputnik via AFP/Alexey Nikolsky)

Tentara Rusia dikerahkan menuju Timbuktu, di bagian utara Mali, untuk melatih pasukan Mali di pangkalan yang ditinggalkan pasukan Prancis bulan lalu, kata juru bicara militer Mali, pada Kamis (6/1).

Pemerintah Mali mengatakan pada bulan lalu bahwa "pelatih Rusia" telah tiba di negara itu, tetapi pihak Bamako dan Moskow sejauh ini tidak banyak merinci pengerahan itu, termasuk berapa banyak tentara yang dikerahkan dan apa persisnya misi pasukan Rusia di wilayah tersebut.

Kedatangan tentara Rusia menuai kritik tajam dari negara-negara Barat yang dipimpin Prancis, yang pernah menjajah Mali. Mereka mengatakan pasukan itu termasuk kontraktor dari tentara bayaran Wagner Group, yang mereka tuduh telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia di negara lain.

Pemerintah Mali membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pasukan Rusia berada di negara itu sebagai bagian dari perjanjian bilateral. "Kami mendapat akuisisi baru pesawat dan peralatan dari mereka," kata juru bicara militer Mali kepada kantor berita Reuters.

"Biayanya jauh lebih murah untuk melatih kami di lokasi daripada kami pergi ke sana. Apa salahnya?" tambahnya.

Juru bicara tersebut tidak mengatakan berapa banyak pasukan Rusia yang dikirim ke Timbuktu.

Penduduk setempat mengatakan kepada Reuters bahwa tentara Rusia tampak mengemudi di sekitar kota. Tetapi mereka tidak bisa mengatakan berapa banyak jumlah tentara yang ada di kota tersebut.

Kementerian pertahanan Rusia belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar perihal isu ini.

Kedatangan pasukan Rusia di Mali mengikuti pengerahan pasukan negara tersebut ke beberapa titik panas lainnya di Afrika, bagian dari apa yang para analis katakan sebagai upaya Moskow memulihkan pengaruh di benua itu setelah lama absen sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Prancis membantu merebut kembali Timbuktu dari gerilyawan yang terkait dengan al-Qaeda pada 2013. Keluarnya Prancis dari kota itu merupakan bagian dari penarikan signifikan dari satuan tugas yang sebelumnya berkekuatan 5.000 orang bertempat di wilayah Sahel Afrika Barat, yang dikirim untuk memerangi kelompok-kelompok jihad. [ka/mg]

Recommended

XS
SM
MD
LG