Panel DPR Amerika Serikat yang sedang menyelidiki pemberontakan dan serangan terhadap Gedung Capitol pada 6 Januari tahun lalu telah meminta wawancara dan catatan dokumen pada Pemimpin Minoritas di DPR Kevin McCarthy pada Rabu (12/1).
Panel tersebut melanjutkan penyelidikan untuk meminta keterangan langsung dari para anggota Kongres mengenai aksi yang dilakukan oleh mantan Presiden Donald Trump pada hari di mana para pendukungnya menyerbu Gedung Capitol.
Anggota DPR Bennie Thompson dari Partai Demokrat, yang merupakan ketua panel tersebut, pada Rabu (12/1) meminta agar McCarthy menyediakan informasi kepada panel beranggotakan sembilan orang itu sehubungan dengan kekerasan yang terjadi pada Januari tahun lalu dan komunikasinya dengan mantan kepala staf Gedung Putih Mark Meadows pada hari-hari sebelum sebelum serangan terjadi.
Permintaan itu juga mencari informasi tentang pembicaraan McCarthy dengan Trump “sebelum, selama, dan setelah” serangan itu terjadi.
Beberapa jam setelah permintaan wawancara dari panel tersebut, McCarthy mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa ia tidak akan bekerja sama dengan panel. Ia mengatakan bahwa investigasi tersebut tidak sah dan merupakan "penyalahgunaan kekuasaan."
Tanpa kerja sama dari McCarthy, tidak diketahui apakah panel tersebut mampu mendapatkan testimoni dari McCharthy ataupun anggota Kongres lainnya yang bersekutu dengan Trump. [jm/em/rs]