Kejaksaan Jerman mengatakan, Kamis (27/1), mereka telah mendakwa seorang pria Rusia yang bekerja di sebuah universitas di Jerman dengan tuduhan spionase karena diduga memberikan informasi tentang roket Eropa ke intelijen Rusia.
Tersangka, yang diidentifikasi hanya sebagai Ilnur N. sesuai dengan aturan privasi Jerman, ditangkap pada 18 Juni. Hingga saat itu, ia bekerja sebagai asisten peneliti sains dan teknologi di sebuah universitas di Bavaria. Kantor kejaksaan itu belum mengidentifikasi apa nama universitas itu.
Jaksa mengatakan bahwa tersangka dihubungi oleh dinas intelijen asing SVR Rusia terakhir kali pada November 2019 dan setuju untuk bekerja untuk badan tersebut. SVR Rusia, kata mereka, sangat tertarik dengan pengembangan roket Ariane Eropa, yang digunakan untuk peluncuran antariksa.
Sebuah pernyataan dari kantor kejaksaan mengatakan, dalam pertemuan pribadi secara reguler antara tersangka dan utusan badan intelijen itu yang berbasis di Jerman, tersangka menyampaikan informasi tentang produk-produk riset antariksa, khususnya berbagai tahap pengembangan roket Ariane. Ia diduga menerima imbalan uang tunai dengan nilai total 2.500 euro atau 2.820 dolar.
Dakwaan terhadap dirinya diajukan di pengadilan negara bagian Munich pada 9 Desember. Pengadilan belum memutuskan apakah akan memprosesnya di pengadilan dan kapan pelaksanaannya. [ab/uh]