Tautan-tautan Akses

Thailand Resmi Izinkan Penggunaan Ganja


Seorang koki menyiapkan sandwich dengan daun ganja di sebuah restoran di Thailand (foto: ilustrasi).
Seorang koki menyiapkan sandwich dengan daun ganja di sebuah restoran di Thailand (foto: ilustrasi).

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul, Selasa (8/2) menandatangani secara resmi suatu langkah yang sepenuhnya menghapus ganja dari daftar obat-obatan terlarang, sebuah tindakan yang membawa negara Asia Tenggara itu pada dekriminalisasi ganja.

Langkah yang akan berlaku 120 hari setelah diterbitkan dalam lembaran pemerintah itu berarti semua bagian dari ganja, termasuk bunga dan biji, diizinkan untuk digunakan di Thailand.

Menteri Kesehatan Thailand menunjukkan minyak ganja (cannabis oil) untuk pengobatan dalam konferensi pers di Bangkok (foto: dok).
Menteri Kesehatan Thailand menunjukkan minyak ganja (cannabis oil) untuk pengobatan dalam konferensi pers di Bangkok (foto: dok).

Tetapi, konten yang diekstraksi dengan kadar lebih dari 0,2% tetrahydrocannabinol (THC), bahan psikoaktif yang menghasilkan kondisi “high” atau pengaruh tinggi pada pemakainya, masih tetap ilegal.

Kebijakan itu bertujuan mempromosikan penggunaan ganja sebagai pengobatan dan membangun industri pendukung terkait produk tersebut.

Produksi, penjualan, dan kepemilikan ganja sebagian tetap diatur. Namun, penggunaan ganja untuk rekreasi belum legal. Kanabis adalah spesies tanaman yang kelompok tanaman ganja.

Thailand, pada tahun 2020 menjadi negara Asia pertama yang mengizinkan produksi dan penggunaan ganja untuk pengobatan, di bawah kontrol yang ketat. [mg/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG