Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan Putra Mahkota Bahrain dan Perdana Menteri Salman bin Hamad Al Khalifa di Manama, Selasa (15/2).
Bennett disambut di Istana Gudaibiya di ibukota Bahrain oleh pasukan kehormatan.
Perjalanan Bennett ke kawasan Teluk itu merupakan kunjungan resmi pertama seorang perdana menteri Israel ke Bahrain yang terjadi kurang dari dua minggu setelah negara-negara menandatangani perjanjian pertahanan dengan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Teluk.
Kunjungan itu juga dilakukan ketika berlangsung pembicaraan nuklir antara negara-negara kuat dunia dan Iran yang berlarut-larut di Wina.
Israel dan Bahrain sepakat untuk menormalkan hubungan tahun 2020 sebagai bagian dari Abraham Accord yang ditengahi oleh AS. Perjanjian itu juga memungkinkan Israel menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan.
Berbicara sebelum beberapa pertemuan itu, Bennett menyampaikan keinginan untuk "memasukkan konten" ke dalam kesepakatan tersebut.
Selama kunjungan di Bahrain, Bennett juga bertemu dengan Komandan Armada Kelima AS Laksamana Madya Brad Cooper. [mg/lt]
