Tautan-tautan Akses

Hong Kong Pertimbangkan ‘Lockdown’ di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19


Petugas medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bekerja di area perawatan darurat COVID-19, di luar sebuah rumah sakit di Hong Kong, China, 27 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
Petugas medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bekerja di area perawatan darurat COVID-19, di luar sebuah rumah sakit di Hong Kong, China, 27 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)

Hong Kong akan memberlakukan lockdown terbatas selama tes wajib COVID-19 massal pada paruh kedua bulan Maret, kata beberapa media setempat, mengutip beberapa sumber anonim.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menegaskan bahwa pemerintah masih menyusun rinciannya, dan bahwa situasi Hong Kong dan pandangan masyarakat akan dipertimbangkan dalam proses tersebut.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Jumat, 18 Februari 2022. (Foto: AP)
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghadiri konferensi pers di Hong Kong, Jumat, 18 Februari 2022. (Foto: AP)

Lam mengatakan bahwa pasokan makanan tetap normal dan mendesak masyarakat agar tidak mengindahkan rumor dan menghindari “ketakutan yang tidak perlu.”

Komentar Lam dirilis pada Senin (28/2) larut malam dalam liputan yang diatur pemerintah mengenai penyambutannya terhadap para pakar virus dari China daratan di sebuah perlintasan perbatasan.

Di jalan-jalan Hong Kong pada Selasa (1/3) pagi, supermarket belum mengisi kembali banyak rak mereka setelah pembelian yang didorong oleh kepanikan pada hari Senin.

Setelah itu, mulai tengah hari, stok dan kerumunan massa kembali ke toko-toko. Para konsumen berupaya membeli semuanya, mulai dari tisu kamar mandi hingga makanan serta perlengkapan kebersihan. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG